Tokyo, Mobilitas – Mobil listrik mungil buatan pabrikan SGMW Motors alias Wuling Motors – yakni Wuling Hongguang Mini EV – hingga kini masih tercatat sebagai mobil paling laris di Cina. Bahkan – yang mencengangkan – mobil ini dibanderol sangat murah (untuk ukuran mobil listrik) yakni hanya 28.800 yuan atau sekitar Rp 64,8 jutaan (kurs 1 yuan = Rp 2.250,89).
Sebelumnya, Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) Republik Rakyat Cina (Cina) yang dikutip China Daily dan InsideEVs, belum lama ini menyatakan, sepanjang tahun 2021 kemarin total penjualan mobil elektrifikasi atau kendaraan energi baru (NEV) – mulai dari plug-in hybrid, hingga listrik baterai (BEV) – tercatat sebanyak 3,52 juta unit. Dengan penjualan itu, MIIT mengklaim Cina sebagai pasar mobil elektrifikasi terbesar di dunia.
China Automobile Dealers Association (CADA) menyebut Wuling Hongguang MINI EV tercatat sebagai mobil listrik di urutan pertama dalam daftar 10 mobil setrum terlaris. Hongguang Mini EV di tahun itu laku sebanyak 395.451 unit dan mengungguli BYD Qin EV yang terjual 187.227 unit, Tesla Model 3 yang terlego 150.890 unit, BYD Han EV yang terjual 117.323 unit, dan Chery eQ yang laku sebanyak 76.987 unit.
Bahkan, sejak dijual pada Agustus 2020 hingga akhir 2021, Wuling Hongguang telah laku sebanyak 500.000 unit. Dia memecahkan rekor penjualan mobil listrik murni (BEV) di Cina maupun dunia, dimana harga yang murah plus tampilan yang menarik menjadi senjata utama mobil ini.
Ihwal harga Wuling Hongguang EV yang murah ini, seorang profesor asal Jepang – Masayoshi Yamamoto – telah membongkar habis rahasia di balik banderol yang sangat miring itu. Seperti dilaporkan Nikkei Asia Review belum lama ini, Masayoshi yang membeli mobil imut itu dari Cina, langsung membongkar seluruh jeroannya.
Dia meneliti satu demi satu komponen mobil tersebut. Setelah diteliti baik jenis maupun kualitas komponen itu, dia mengitung harga masing-masing serta menyimpulkannya. Jika ditotal ternyata seluruh komponen yang digunakan Wuling Hongguang Mini EV itu hanya berharga 480.000 Yen atau sekitar Rp59,9 juta (kurs 1 yen = Rp 124,9).
Komponen tak ekslusif
Lantas mengapa harga komponen itu begitu murah? Masayoshi mengatakan karena Wuling menggunakan komponen-komponen yang tak lazimnya digunakan oleh sebuah mobil listrik yang dibuat secara khusus atau eksklusif untuk mobil setrum. Komponen yang dirangkaikan untuk mendukung mobil setrum Wuling itu hanyalah komponen yang umumnya ada, dan mudah didapatkan.
“Bahkan bisa ditemui di laci lemari perkakas rumah tangga,” kata dia.
Masayoshi Yamamoto menunjukkan bearing Wuling Hongguang Mini EV sebagai salah satu contoh. Dia menegaskan bearing tersebut adalah bearing umum buatan Cina yang tak hanya bisa digunakan untuk mobil tetapi juga untuk produk-produk lain, bahkan di luar otomotif.
Selain itu, Wuling Hongguang tak memiliki teknologi pengereman regeneratif yang umum digunakan oleh mobil setrum untuk melakukan pengisian daya baterai ketika pengguna mobil menginjak pedal rem. Penggunaan komponen yang tak ekslusif untuk mobil listrik itu menjadikan harga mobil tersebut lebih murah.
“Tetapi penggunaan komponen seperti ini rawan rusak,” ujar Masayoshi.
Maklum, Wuling Hongguang Mini EV memang dirancang untuk aktivitas di perkotaan ketimbang berjalan kaki atau memanfaatkan transportasi umum. Artinya, mobil ini ditujukan bagi masyarakat kalangan luas.
Analis industri dari Mizuho Bank, Tang Jin, mengatakan pembeli Wuling Hongguang Mini EV memang tidak memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap mobil listrik yang dibelinya sebagaimana mobil listrik umumnya yang berbanderol selangit. “Mobil ini memenuhi keinginan banyak orang yang memang membutuhkan mobil listrik murah dengan kecepatan yang tidak tinggi,” tandas dia. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id