Bisnis

Pangsa Pasar Baterai Listrik Buatan Korea di Dunia Menciut, Kalah Jauh dari Cina

×

Pangsa Pasar Baterai Listrik Buatan Korea di Dunia Menciut, Kalah Jauh dari Cina

Share this article
Ilustrasi, LG Energy Solution - dok.AFP

Seoul, Mobilitas – Menciutnya pangsa pasar bateri listrik buatan pabrikan Korea – LG Energy Solution, SK On, dan Samsung SDI – pada periode Januari – Oktober 2024 terjadi di saat total penjualan baterai listrik dunia tumbuh 25 persen.

Data lembaga riset energi asal Korea Selatan, SNE Research, yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (7/12/2024) menunjukkan, selama sepuluh bulan pertama 2024 itu total bateri listrik yang digunakan (terjual) di dunia mencapai 686,7 GWh. Jumlah tersebut melonjak 25 persen dibnding periode sama di tahun 2023.

Pada saat yang sama, data SNE Research memperlihatkan, penggunaan baterai listrik buatan tiga pabrikan Korea yakni LG Energy Solution, SK On, dan Samsung SDI ternyata masih meningkat. Tercatat, total baterai yang dijual LG Energy Solution mencapai 81,2 GWh, meningkat 6,4 persen dibnding Januari – Oktober 2023.

Pabrikan ini merebut 11,8 persen pangsa pasar. Dia juga bercokol di urutan ketiga dalam daftar pabrikan penjual baterai listrik terbesar di dunia. Kemudian, SK On menjual 31,1 GWh , meningkat 9,5 persen dengan pangsa pasar 4,5 persen.

Sedangkan Samsung SDI menjual 26,2 GWh, meningkat 2,3 persen dibanding Januari – Oktober 2023. “Meskipun penjualan baterai ketiga pabrikan ini meningkat, namun total gabungan pangsa pasar dri ketiganya ternyata turun 3,5 poin dibanding periode sama di tahun lalu, menjadi 20,2 persen,” jelas SNE Research.

Ilustrasi, baterai mobil listrik – dok.Istimewa via Wich Car

Kinerja tersebut berbeda dengan pabrikan baterai asal Cina yang menjadikan total pangsa pasar pabrikan asal Negeri Tirai Bmbu itu di dunia semakin membesar. Pabrikan asal Cina itu dipelopori CATL yang menjual 252,8 GWh dengan pangsa pasar 36,8 persen (nomor satu dunia).

Lalu, BYD yang menjual baterai sebanyak 115,3 GWh. Pangsa pasar yang digenggam pabrikan ini mencapai 16,8 persen.

Ihwal menciutnya pangsa pasar pabrikan baterai Korea, SNE Research menyebut hal itu terjadi karena pertumbuhan penjualan mobil elektrifikasi (mobil listrik bateri tu BEV, hybrid, dan plug-in hybrid) yang besar terjdi di Cina. Pabrikan-pabrikan mobil setrum di Cina juga memakai baterai buatan pabrikan lokal.

Sebaliknya, meski permintaan bateri listrik Korea juga naik, namun tak sebesar permintaan baterai Cina. Artinya, pasar membesar namun penikmat terbesar dari peningkatan itu adalah pabrikan Cina. (Jrr/Aa)