Berlin, Mobilitas – Kelangkaan pasokan semikonduktor (chip) di dunia telah membawa dampak bagi produsen mobil berbagai merek dari berbagai negara, termasuk merek ondang asal Jerman, Mercedes-Benz.
Gegara tersendatnya pasokan komponen itu, produksi terganggu, sehingga masa tunggu konsumen untuk mendapatkan mobil pesanannya juga molor.
Seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (25/9/2021), dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung, pada Jumat (24/9/2021) kemarin, Chief Executive Officer Daimler (induk Mercedes-Benz), Ola Kallenius, menyebut masa tunggu konsumen mencapai satu tahun lebih.
“Permintaan sangat besar di Mercedes-Benz, tetapi pada saat yang sama, ada keterbatasan yang parah (dalam produksi),” kata dia.
Bahkan, untuk beberapa model, waktu tunggu lebih lama dari yang semestinya. “Sehingga dalam beberapa kasus (masa tunggu konsumen terhadap model yang diinginkan) lebih dari satu tahun,” kata dia.
Kaellenius kembali memperkirakan masalah pasokan chip yang mengganggu produsen mobil di seluruh dunia akan berlanjut hingga tahun 2023. Hal ini, lanjut Kallenius, dikarenakan dua hal atau dua faktor.
Pertama, faktor struktural produksi di produsen komponen itu. Kedua, masih adanya penguncian wilayah di sejumlah negara termasuk negara pemasok utama chip, karena masih adanya pandemi Covid-19. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id