Bisnis

Pemakai Mobil Listrik Bertambah Terus, Laba Perusahaan Migas Sinopec Makin Tergerus

×

Pemakai Mobil Listrik Bertambah Terus, Laba Perusahaan Migas Sinopec Makin Tergerus

Share this article
Papan nama Sinopec - dok.Istimewa via Market Screener

Shanghai, Mobilitas – Kinerja perusahaan yang bergerak dalam eksplorasi, produksi, dan transportasi minyak dan gas bermarkas di Beijing, Republik Rakyat Cina (Cina) itu disampaikan pada Minggu (23/3/2025) ke Bursa Efek Shanghai.

Laporan Reuters yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (24/3/2025) menyebut China Petroleum & Chemical Corp membukukan laba bersih sebesar 50,3 miliar yuan (US$6,94 miliar). Nilai laba itu merosot 16,8 persen dibnding tahun 2023.

Sinopec mengatakan, ada dua hal uyang menyebabkan nilai laba bersih yang diraupnya merosot. Keduanya adalah harga minyak mentah yang menurun dan tingkat konsumsi bahan bakar minyak oleh masyarakat yang merosot seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang beralih ke kendaraan energi baru (NEV) atau mobil listrik.

“Pada tahun 2024, harga minyak mentah internasional berfluktuasi turun, industri transportasi dalam negeri mempercepat penggantian energi baru. Hal ini berdampak kepada margin laba kotor menyempit secara signifikan,” bunyi keterangan Sinopec dalam pemberithun kepada Bursa Efek Shanghai tersebut.

Pengecasan baterai mobil listrik – dok.IamNew York

Namun, penurunan ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebb, penurunan nilai laba bersih itu juga telah terjadi di tahun 2023, yang mersosot hingga 9,9 persen dibanding tahun 2022.

Sementara itu, data Asosisi Pabrikan Mobil Listrik Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (24/3/2025) menunjukkan sepanjang tahun 2024, jumlah NEV yng terjual di Cina sebanyak 12,866 juta unit. Jumlah tersebut setara dengan 40,9 persen dari total penjulan (seluruh jenis) mobil yang sebanyak 31,436 juta unit.

Total penjualan NEV pad thun 2024 itu naik signifikan dibanding tahun 2023 yang sebanyak 9,495 juta unit (31,6 persen dri total penjualan seluruh jenis mobil). Pdahal, jumlah NEV yang terjual pada tahun tersebut melonjak 37,9 persen dibnding tahun 2022 yang masih sebanyak 6,89 juta unit (meroket 93,4 persen dibanding penjualan NEV tahun 2021).

“Adapun di tahun 2025 ini, total penjualan NEV (di Cina) diperkirakan mencapai 16 juta unit. Jumlh itu hampir setengah dari total penjualan mobil (seluruh jenis dan kategori) yng diperkirakan mencapai 32,9 juta unit,” sebut CAAM. (Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id