Mobility

Pengusaha Angkutan Bus Mengaku Sulit Mendapatkan Sopir yang Kompeten

×

Pengusaha Angkutan Bus Mengaku Sulit Mendapatkan Sopir yang Kompeten

Share this article
Ilustrasi, sopir bus - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Kesulitan Perusahaan Otobus (PO) untuk mendapatkan sopir yang tidak hanya bisa mengemudi tetapi juga memahami teknologi terkini plus benar-benar menjadi perwakilan perusahaan dikarenakan sampai saat ini belum ada pendidikan dn sertifikasi dari pemerintah untuk sopir bus.

Padahal, seperti diungkap pendiri PO Siliwangi Antar Nusantara (SAN) Hasanuddin Adnan, pemerintah telah menerbitkan peraturan kompetensi pengemudi yakni Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“Padahal pengemudi merupakan tulang punggung sekaligus perwakilan perusahaan di dalam bus. Dia haruslah sosok yang berkompeten dan bertanggung jawab dalam setiap mengendarai bus. Tetapi, tidak mudah mendapatkan sosok pengemudi yang seperti itu,” kata Hasanuddin dalam keterangan resmi yang diterima Mobilitas di Jakarta, Minggu (2/2/2025).

Di Undang-undang itu pula, sebut Hasanuddin, Sertifikasi Pengemudi Angkutan Umum (SPAU) secara tegas dicantumkan. “Tetapi sampai sekarang, hal itu belum diberlakukan,” kata dia.

Untuk menyiasati kondisi yang ada, PO membuat membuat standar sendiri, baik kualitas pengemudi maupun teknisi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. “Sedangkan untuk mendapatkan pengemudi bus yang kompeten, kami merekrut pengemudi truk,” kata Direktur Utama PO. SAN Kurnia Lesani Adnan (Lesani).

Ketua IPOMI, Kurnia Lesani Adnan – dok.Mobilitas

Menurut pria yang juga Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) itu, sopir truk telah terbukti mempunyai kesabaran dalam mengemudi kendaraannya. Para sopir truk, lanjut dia. terbiasa membawa beban yang melebihi kapasitas kendaraannya, sehingga dia terbiasa untuk berjalan pelan dan mengalah pada kendaraan lain.

“Perilaku seperti ini yang dibutuhkan dalam mengemudikan bus, karena bus mengangkut manusia,” kata Sani.

Sedangkan untuk terus mengasah keterampil, pengetahuan, hingga sikap mental para sopir truk yang direkrut agar benr-benar sesuai standar yang ditetapkan perusahaan, Lesani yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Minggu (2/2/2025) mengaku PO secara rutin menggelar pelatihan.

“Setidaknya, setiap lima atau enam buln sekali, kami di PO SAN menggelar pelatihan untuk pengemudi. Bahkan untuk kru bus, sehingga kompotensi meningkat dalam memberikan pelayanan angkutan yang bukan hanya aman, tetapi juga nyaman dan menyenangkan,” tandas Lesani. (Jrr/Aa)

 

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id