Munchen, Mobilitas – Grup BMW (yang terdiri dari merek Bayerische Motoren Werke atau BMW, MINI, dan Rolls-Royce) mencatatkan merosotnya penjualan sebesar 4 persen pada tahun 2024 dibanding tahun 2023.
Laporan akhir tahun Grup BMW yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (14/1/2025) menyebut sepanjang tahun 2024 itu, grup hany membukukan angka penjualan sebanyak 2.450.04 unit. Dari total jumlah penjualan tersebut, 2.200.177 unit merupakan mobil merek BMW.
Jumlah angka penjualan mobil merek BMW ini melorot 2,3 persen dibanding total penjualan sepanjang tahun 2023. “Meski demikian, penjualan kendaraan elektrifikasi (terdiri dari plug-in hybrid dan battery electric vehicle atau BEV) grup BMW di tahun 2024 itu mencapai 593.215 unit, meningkat 4,8 persen dibanding tahun 2023,” bunyi keterangan laporan itu.
Menariknya, dari total penjualan mobil elektrifikasi tersebut terbanyak dibukukan oleh mobil listrik baterai. Totalnya, 426.594 unit, melonjak 13,5 persen dibanding penjualan tahun 2023.
“Pencapaian penjualan ini memperkuat posisi Grup BMW di segmen kendaraan ramah lingkungan, di tengah pasar yang penuh tantangan,” ujar Dewan Manajemen urusan Pelanggan Grup BMW, Jochen Goller.
Sementara, merek asal Inggris yang telah dimiliki Grup BMW yakni MINI pada tahun 2024 itu meraup angka penjualan sebanyak 244.915 unit. Jumlah tersebut melorot 17,1 persen dibanding tahun 2023.
Sedangkan merek mobil mewah yang juga berasal dari Inggris (dan telah sejak lama dicaplok BMW) yakni Rolls-Royce mencatatkan angka penjualan sebanyak 5.712 unit. Total penjualan tersebut melorot 5,3 persen dibanding tahun 2023.
Dengan demikian, sepanjang tahun 2024 semua merek anggota Grup BMW mencatatkan merosotnya penjualan. Adapun kemerosotan penjualan terbesar dialami oleh merek MINI. (Anp/Aa)