Jakarta, Mobilitas – Melalui PT Honda Prospect Motor (HPM), Honda Motor Company (Honda) memperkenalkan konsep SUV baru dengan 7 penumpang (7-seater) yang dinamai New 7 Seater eXcitement (N7X). Meski belum dibeberakan jatidiri dan spesifikasi SUV ini, namun HPM menyinggung SUV yang diklaim memadukan antara unsur SUV dengan MPV ini bakal masuk ke segmen Low SUV (LSUV).
“Karena concept car ini dirancang dan di-develop untuk masyarakat Indonesia, di mana tren LSUV (Low SUV) tengah meningkat. Bulan kemarin, Maret kontribusi LSUV(mencapai) 23% terhadap total penjualan (seluruh model mobil di Indonesia),” tutur Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy, sesi konferensi pers peluncuran konsep Honda N7X secara virtual, Senin (3/5/2021).
Meski belum bisa memastikan kapan konsep itu akan diproduksi secara massal dan dipasarkan, namun Billy memberi sinyal ada kemungkinan untuk diproduksi di Tanah Air. “Mengingat kendaraan ini memiliki dimensi yang disesuaikan untuk Indonesia, dirancang sesuai kondisi di Indonesia, di ‘World Premier’ di Indonesia, maka diharapkan ada potensi besar bakal diproduksi di Indonesia,” ucap Billy.
Presiden Direktur HPM Takehiro Watanabe menegaskan SUV ini merupakan produk global Honda. Dan Indonesia menjadi negara pertama yang menjadi tempat pengenalan konsep tersebut.
“Mengapa Indonesia? Karena mobil konsep yang kami tunjukkan ini memang diciptakan untuk Anda. Kami telah menggelar riset yang lama dan mendalam tentang bagaimana orang Indonesia menggunakan mobil,” dia.
Pengganti Honda BR-V?
Dengan menyimak ucapan Yusak Billy, tak salah juga dugaan yang mencuat menyebut konsep N7X merupakan cikal bakal pengganti Honda BR-V. Dugaan seperti ini sangat masuk akal. Sebab, sejak diluncurkan pada tahun 2016, hingga kuartal pertama tahun 2021 ini, penjualan Low SUV itu masih tertinggal oleh para pesaingnya, khususnya Toyota Rush.
Fakta data yang dihimpun Mobilitas dari laporan penjualan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, sepanjang tahun 2017 Toyota Rush terjual ke konsumen (ritel) sebanyak 20.862 unit. Pada saat yang sama, Honda BR-V sebanyak 20.355 unit.
Di tahun berikutnya, Rush terjual 52.977 unit. Sementara Honda BR-V 12.165 unit. Di sini terlihat kinerja penjualan Toyota Rush menanjak, sebaliknya Honda BR-V malah ambles.
Tahun 2019, fakta seperti ini kembali terjadi, dimana penjualan ritel Rush makin menggelembung, dengan total 56.641 unit. Sedangkan Honda BR-V penjualannya kembali merosot, dan menjadi 6.206 unit.
Kemudian, sepanjang tahun 2020, semua penjualan merek remuk seiring dengan ambyarnya pasar otomotif Tanah Air akibat terdampak pandemi Covid-19. Tak terkecuali penjualan Honda BR-V dan Toyota Rush.
Bedanya, Toyota Rush masih laku sebanyak 34.528 unit dan masih menjadi raja penjualan di segmennya. Adapun Honda BR-V terjual hanya 2.289 unit.
Masih terjadi di 2021
Hingga tiga bulan pertama atau kuartal satu tahun 2021 ini, Honda BR-V masih tertinggal jauh oleh Toyota Rush. Bahkan dengan SUV sejenis dan sekelas dari merek lain.
Lagi-lagi, data memperlihatkan BR-V hanya membukukan penjualan sebanyak 507 unit, yakni di Januari 131 unit, Februari 90 unit, dan Maret 286 unit.
Angka penjualan ini jauh di bawah penjualan Toyota Rush yang mencapai 13.104 unit. Dia juga tertinggal oleh Mitsubishi Xpander Cross yang laku 4.795 unit, dan Suzuki XL7 yang terlego 3.913 unit.
Namun, dia masih unggul dibanding Dongfeng Sokon (DFSK) Glory 560. Sebab, Low SUV asal Cina ini hanya terjual sebanyak 115 unit pada kurun waktu itu. (Das/Arf)