Jakarta, Mobilitas – Meski di Thailand sudah melenggang di pasar sejak akhir Oktober 2020 lalu, lalu disusul di Filipina, namun hingga kini SUV ladder frame Isuzu MU-X versi terbaru hingga kini belum meluncur di Indonesia. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyebut, SUV itu diharapkan datang ke Tanah Air pada akhir tahun ini.
“MU-X sedang menunggu kesiapan produk baru, semoga bisa tahun ini,” ujar Marketing Division Head IAMI, Attias Asril, saat konferensi pers secara daring yang digelar di Jakarta, pada 24 Juni lalu.
Sebelumnya, di Februari lalu, Direktur IAMI Rahmat Samulo juga menyebut hal yang sama. Bahkan, dia menyebut Isuzu MU-X terbaru akan membawa sejumlah perubahan atau perbaikan dari model sebelumnya setelah dalam beberapa tahun terakhir Isuzu terus mempelajari keinginan pasar Indonesia dan mengevaluasi MU-X di pasar Indonesia.
Hanya, fakta menunjukkan, ternyata sambutan konsumen di Indonesia terhadap SUV ladder frame Isuzu itu tidaklah semeriah SUV sekelas dan sejenis dari merek lain seperti Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. Bahkan penjualannya dari tahun ke tahun justeru merosot.
Catatan penjualan – baik ke konsumen (ritel) maupun ke diler (wholesales) – yang dilaporkan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, sepanjang Januari hingga Juni hanya 2 unit Isuzu MU-X yang terjual ke konsumen (ritel). Transaksi penjualan itu terjadi pada Februari 1 unit dan Mei 1 unit.
Pada periode itu, wholesales yang berhasil dibukukan cuma 30 unit. Penjualan itu terjadi pada bulan Februari sebanyak 15 unit dan bulan April sebanyak 15 unit.
Fakta juga memperlihatkan, tren penjualan ritel maupun wholesales Isuzu MU-X di negeri ini memang terus menurun, sejak setahun diluncurkan. Tercatat – saat diluncurkan pada tahun 2017 – total penjualan ritel yang berhasil dibukukan, sebanyak 712 unit.
Tetapi, tahun 2018 hingga 2020 terus merosot. Pada tahun 2018 angka penjualan ritel yang dikantongi hanya 692 unit, bahkan di tahun 2019 dan 2020 lebih lebih buruk, yakni hanya 357 unit dan 156 unit.
Begitu pun dengan wholesales. Jika di tahun 2017 masih sebanyak 750 unit, pada tahun 2018 sudah merosot menjadi 508 unit. Bahkan di tahun 2019 dan 2020 ambrol menjadi 420 unit dan 18 unit. (Din/Aa)