Jakarta, Mobilitas – Pada 2021 lalu Almaz mengungguli Honda CR-V dalam penjualan ke diler (wholesales).
Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Selasa (27/12/2022) menunjukkan, selama Januari hingga November tahun ini, Wuling Almaz meraup angka wholesales sebanyak 4.988 unit. Jumlah itu jeblos 45,1% dibanding periode sama di 2021.
Bahkan di bulan November saja, jumlah SUV medium pabrikan asal Cina itu hanya terjual ke diler sebanyak 618 unit. Jumlah itu ambrol 43,8% dibanding jumlah wholesales yang dikantonginya pada bulan yang sama 2021.
Sementara, Honda CR-V, pada Januari hingga November tahun ini terjual sebanyak 7.046 unit. Total penjualan ini menyusut 8,6% dibanding sebelas bulan pertama di tahun lalu.
Di bulan November saja, angka wholesales yang berhasil diraup SUV medium Honda ini sebanyak 537 unit. Jumlah itu ambles 35,6% dibanding jumlah wholesales di bulan yang sama 2021.
Fakta data ini memperlihatkan bahwa meski di tahun 2021 sempat unggul tipis dibanding Honda CR-V, namun kini Wuling Almaz kembali tekuk SUV merek asal Jepang tersebut. Selisih jumlah penjualannya pun lumayan jauh, yakni 2.058 unit.
Sekadar informasi, sepanjang tahun 2021 lalu, wholesales yang diraup Wuling Almaz mencapai 9.694 unit, sedangkan angka yang dikoleksi Honda CR-V sebanyak 8.972 unit. Artinya, Almaz unggul 722 unit.
Seorang petinggi Gaikindo yang dihubungi Mobilitas, Senin (27/12/2022) menyebut secara demografis, pembeli mobil asal Cina masih didominasi kelompok kelas menengah baru atau yang di istilah marketing disebut sebagai entry level. Meski, tak sedikit pula dari kalangan atas yang membelinya sebagai additional vehicle atau mobil tambahan.
“Kelompok kelas menengah level pertama ini masih rentan juga dengan harga, belum full elastis. Mereka umunya juga tidak loyal terhadap brand image. Sedangkan customer Honda CR-V itu kelompok kelas menengah yang medium ke atas, yang memiliki loyalitas brand lebih tinggi,” kata dia. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id