Jakarta, Mobilitas – Dua pabrik yang akan ditutup itu adalah pabrik di LaVergne, Tennessee, Amerika Serikat dan yang berada di pabrik Lanklaar, Belgia.
Laporan Associted Press yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (28/1/2025) menyebut pabrik di Tennesse itu memproduksi ban radial untuk bus dan truk. Sejalan dengan penutupan pabrik itu, 700 orang karyawan bakal terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Namun, Bridgestone Americas, tidak menyebutkan secara tegas kapan penutupan pabrik dan hanya menyebut di semester pertama 2025 ini. “Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk mengoptimalkan operasional sekaligus meningkatkan daya saing,” kata pabrikan ban kondang asal Jepang.
Selain penutupan pabrik, Bridgestone di Negeri Paman Sam itu juga akan mengurangi kapasitas produksi dan tenaga kerja di pabrik di Des Moines, Iowa. Karyawan yang dirumahkan itu merupakan pekerja di sektor korporat, penjualan, dan operasional.
Sementara di Begia, VRT NWS yang disitat Mobilitas menyatakan Brigestone bakal menutup pabrik yang dioperasikan oleh anak perusahaan Bridgestone, Bandag Europe NV. Penutupan ini membawa akibat 111 orang karyawan di-PHK.
“Bridgestone tetap berencana untuk memberikan para karyawan yang terkena PHK itu dukungan yang diperlukan setelah keputusan resmi untuk menutup pabrik tersebut dibuat,” bunyi keterangan pabrikan yang disitir laman Nippon.
Sementara, sejumlah analis di bursa saham Nasdaq, New York, Amerika Serikat, menyebut restrukturisasi itu dilakukan Bridgestone karena penjualan produk yang menurun. Kondisi ekonomi dunia yang melemah menyusul ketegangan geopolitik menyebabkan permintaan ban truk dan kendaraan niaga merosot.
“Akibatnya, saat ini profitabilitas Bridgestone terus menurun dan terburuk dalam perjalan waktu operasional pabrikan,” kata analis industri William Maloewski.
Sebelumnya, pabrik LaVergne, Tennesse, AS pada tahun 2009 telah berhenti memproduksi ban untuk kendaraan penumpang akibat anjloknya permintaan. Pabrik itu kemudian fokus memproduksi ban radial untuk truk dan bus, tetapi kini akan ditutup juga. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id
