Beijing, Mobilitas – Sejak 1 April 2020, Guangzhou Auto Honda Automobile merger dengan Honda Automobile dan mengerek kapasitas produksi mobil menjadi 770.000 unit per tahun.
Honda Motor di Negeri Tirai Bambu itu juga terus menggelontorkan model-model anyar untuk memacu penjualan ke konsumen (penjualan ritel). Hanya saja, ternyata dalam tiga tahun terakhir terus merosot.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) dan Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Jumat (29/9/2023) menunjukkan sepanjang 2020 totral penjualan mobil Honda ke konsumen (ritel) sebanyak 1.626.972 unit. Namun, di tahun 2021, penjualan ke konsumen itu melorot 1.561.540 unit.
Merosotnya penjualan itu berlanjut di tahun 2022, dimana totalnya hanya 1.373.122 unit. Jumlah penjualan ritel ini merosot 12,1 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sedangkan di tahun 2023 ini, sepanjang Januari – Agustus, total angka penjualan ritel yang diraup pabrikan asal Jepang itu sebanyak 703.511 unit. Jumlah ini anjlok 24,4 persen dibanding total angka penjualan ritel yang berhasil diseroknya selama periode sama 2022.
Selama bulan Agutus saja, angka penjualan ritel yang berhasil diserok mobil Honda di negara berpenduduk 1,423 miliar jiwa itu sebanyak 105.650 unit. Jumlah ini anjlok 21,1 persen dibanding jumlah penjualan ritel yang dibukukannya pada Agustus 2022. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id