London, Mobilitas – Penjualan mobil elektrifikasi (hybrid, plug-in hybrid, dan listrik baterai) di dunia terus meningkat di Januari hingga Juni tahun ini.
Peningkatan penjualan tertinggi terjadi di Cina, yang merupakan pasar terbesar mobil elektrifikasi di dunia. Sekitar 60 persen penjualan mobil berteknologi setrum itu terjual di negara berpunduduk 1,452 miliar jiwa ini.
Data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) dan Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (CAAM) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, menunjukkan sepanjang enam bulan pertama atau semester satu tahun ini 3,09 juta mobil elektrifikasi terjual ke konsumen (ritel) di Negeri Tirai Bambu itu.
“Dari jumlah itu, 2.093.000 unit merupakan mobil listrik murni (BEV), dan 996.000 mobil plug-in hybrid dan hybrid. Total penjualan mobil elektrifikasi ini meningkat 32,4 persen dibanding semester pertama 2022,” bunyi keterangan CPCA.
Sementara, data The Green Journal dan EV-Volume yang dinukil Mobilitas, di Jakarta, Jumat (21/7/2023) menyebut di dunia, dua pabrikan – yakni Build Your Dream (BYD) dari Cina dan Tesla Inc dari Amerika Serikat – tercatat sebagai pabrikan dengan penjualan mobil elektrfikasi terbanyak di dunia.
BYD melego 1.255.637 mobil elektrifikasi, meroket 95 persen dibanding Januari – Juni 2022.
Dari jumlah itu, 616.810 unit merupakan mobil listrik murni atau listrik baterai (BEV). Penjualan mobil setrum murni BYD ini meroket 90 persen dibanding enam bulan pertama 2022.
Sedangkan sisanya, 631.351 unit merupakan mobil plug-in hybrid dan hybrid. Jumlah penjualan ini meroket hingga 100 persen dibanding Januari – Juni 2022.
Sementara, Tesla di saat yang sama menjual 889.015 mobil elektrifikasi di berbagai negara di dunia. Namun yang perlu dipahami, mobil elektrifikasi yang dijual Tesla ini merupakan mobil listrik murni atau BEV, karena pabrikan besutan Elon Musk ini tidak mempunyai varian plug-in hybrid, apalagi hybrid.
Artinya, untuk penjualan mobil listrik murni di dunia, Tesla masih menjadi rajanya. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id