Jakarta, Mobilitas – Kondisi soal politik dan ekonomi pada awal tahun 2024 yang berbeda dengan Januari 2023 dinilai berpengaruh besar ke perilaku konsumen.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang dikutip Mobilitas di Jakarta Sabtu (10/2/2024) menunjukkan selama Januari tahun 2024 ini jumlah sepeda motor (motor) yang terjual di Tanah Air sebanyak 592.658 unit. Jumlah ini melorot dibanding Januari 2023 yang sebanyak 615.416 unit.
Meski, dibanding Desember 2023 atau bulan sebelumnya, jumlah penjualan selama Januari 2024 itu masih meningkat 38,79 persen. Sebab, pada Desember total angka penjualan yang dibukukan seluruh merek motor sebanyak 427.033 unit.
Menurut Direktur Center of Economic and Law Stuides (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Jumat (9/2/2024), perbedaan itu kemungkinan besar dikarenakan faktor daya beli yang berbeda. Terlebih di Januari 2024 ini selain ada hajatan pemilihan umum, faktor daya beli masyarakat juga lebih lemah dibanding Januari 2023.
“Konsumsi masyarakat sejak akhir 2023 terus menurun. Ini tentunya berpengaruh besar terhadap tingkat konsumsi (termasuk pembelian sepeda motor,” kata dia.
Data hasil Survei Konsumen yang dilakukan Bank Indonesia pada November 2023 yang disitat Mobilitas di Jakarta, Sabtu (10/2/2024) memperkuat dugaan Bhima. Hasil survei itu memperlihatkan rasio konsumsi masyarakat dengan pengeluaran Rp 5 juta terus menurun hingga 22,3 persen.
Penurunan terbesar -yakni hingga 34,7 persen – dialami oleh kelompok masyarakat dengan pengeluaran Rp 2,1 juta – Rp 3 juta. “Untuk menutup kebutuhan pengeluaran, masyarakat kelompok ini sebagian besar mengambil dari tabungan yang dikumpulkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Bhima.
Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap pembelian sepeda motor adalah, tidak suksusnya panen akibat cuaca buruk di sejumlah daerah. (Hen/Aa)