Beijing, Mobilitas – Pada tahun 2023 lalu, selama setahun penuh (Januari – Desember 2023), Aion berhasil menjual mobil ke konsumen (penjualan ritel) di Republik Rakyat Cina (Cina) sebanyak 483.632 mobilnya. Jumlah itu melonjak 77 persen dibanding total penjualan ritel selama periode sama di tahun 2022.
Namun, kinerja penjualan seperti kemungkinan besar tak terulang lgi. Pasalnya, hingga November 2024, total penjualan ritel mobil itu di Cina malah ambles dibanding periode Januaari – November 2023.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (23/12/2024) menunjukkan selama periode Januari – November 2024, jumlah mobil listrik Aion yang laku terjual ke konsumen di Cina sebanyak 306.291 unit. Jumlah tersebut ambles hingg 23,1 persen dibanding total penjualan ritel yang dibukukannya pada periode sama di tahun 2023.
Sekadar informasi, mobil listrik Aion juga dijual di Indonesia sejak Juni 2024. Namun data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesi (Gikindo) yang disitat Mobilitas, di Jakarta, Senin (23/12/2024) menunjukkan ternyata hingga akhir November tahun ini belum ada laporan penjualan (baik wholesales maupun ritel) yang dilaporkan ke Gaikindo.
Sementara, fakta data CAAM berbicara, sejumlah mobil andalan Aion penjualan ritelnya (dari dealer ke konsumen) di Cina selama sebelas bulan pertama 2024 mbrol dibanding Januari – November 2023. Mereka adalah:
Aion Y : 143.439 unit (ambrol 22,2 persen)
Aion S : 91.092 unit (ambrol 35,6 persen)
Aion S Plus : 17.939 unit (ambrol 17.939 unit)
Aion LX : 531 unit (mbrol 66,3 persen)
Sumber : CAAM, 2024. (Anp/Aa)