Jakarta, Mobilitas – Perosoknya penjualan mobil Daihatsu dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) tersebut juga berdampak ke total penjualan ritel seluruh merek di Tanah Air selama periode Januari – Maret 2025. Maklum, Daihatsu merupakan penyumbang angka penjualan ritel terbesar kedua setelah Toyota.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Rabu (16/4/2025) memperlihatkan selama kuartal pertama 2025 itu jumlah mobil Daihatsu yang terjual dari dealer ke konsumen sebanyak 36.917 unit. Jumlah ini terperosok cukup dalam dibanding penjualan ritel selama tiga bulan pertama 2024, yang sebanyak 49.147 unit.
Padahal, total penjualan ritel Daihatsu selama tiga bulan pertama 2024 itu sudah terperosok hingga 14,6 persen dibanding total penjualan ritel yang dibukuknnya pada periode yang sama di thun tahun sebelumnya. Sebab di Januari – Maret 2023 total angka penjualan ritel yang berhasil diraup Daihatsu melalui PT Astra Daihatsu Motor (ADM) itu mencapai 57.567 unit.
Artinya, terperosoknya kinerja penjualan ritel mobil Daihatsu yang dijajakan oleh PT ADM pada kuartal pertama 2025 itu merupakan yang kedua kalinya, setelah di kuartal pertama 2024 juga terjerembab. Sebab, di kuartal pertama 2023, kinerja penjualan ritel mobil Daihatsu di Tanah Air masih mentereng.
Fakta data berbicara, jika dibanding kuartal pertama tahun 2022, total penjualan ritel selama kuartal pertama 2023 itu melonjak 22,6 persen. Totalnya mencapai 46.946 unit.
Sementara total penjualan ritel selama kuartal pertama 2022 sendiri juga telah melonjak 55 persen dibanding tiga bulan pertama di tahun 2021 yang masih sebanyak 30.310 unit. Artinya, penjualan ritel kuartal pertama 2025 dan 2024 terperosok setelah di tiga kuartal pertama pada tiga tahun sebelumnya menanjak.
Sekadar informasi, sepanjang Januari – Maret 2025, total penjualan ritel mobil (berbagai jenis dan tipe dari seluruh merek yang ada juga terjerembab. Totalnya 210.483 unit, anjlok 8,9 persen dibanding periode sama di tahun 2024 yang masih sebanyak 231.027 unit.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Selasa (15/4/2025) fakta penjualan mobil di tiga bulan pertama 2025 itu membuktikan penyusutan tingkat konsumsi masyarakat terus terjadi. Menurut Nailul, rendahnya konsumsi karena tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi yang menurun.
“Kalau kita lihat datanya, selama Janurai 2025, Indek Keyakinan Konsumen (IKK) itu turun 0,4 persen dibanding Desember 2024. Terjadinya deflasi, pemutuhan hubungan kerja (PHK) karyawan secara massal, dan krisis global turut menekan IKK. Sehingga, masyarakat cenderung hati-hati dalam berbelanja barang non kebutuhan pokok, termasuk mobil,” papar Nailul. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id