Jakarta, Mobilitas – Meski mengawalli kiprah di Indonesia di waktu yang hampir sama, namun kinerja penjualan dua merek mobil asal Cina yakni Dongfeng Sokon (DFSK) dan Wuling Motors sungguh berbeda.
Keduanya mulai berjualan di pertengahan tahun 2017, dan kini memiliki jumlah protofolio produk yang sama yakni lima model.
Tercatat, mobil DFSK yang dijajakan oleh PT Sokonindo Automobile terdiri dari SUV DFSK Glory i-Auto, DFSK Glory 580, DFSK Glory 560, van DFSK Gelora Blind, serta DFSK Super Cab.
Sementara, mobil Wuling yang dijajakan PT Wuling Motors Indonesia, meliputi MPV Wuling Confero, MPV Wuling Cortez, minibus Wuling Formo, SUV Wuling Almaz, dan SUV Wuling Almaz RS.
Fakta data yang dihimpun Mobilitas dari laporan penjualan ritel ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperlitakan di rentang Januari hingga Mei tahun ini, DFSK baru mencuil pangsa pasar penjualan ritel sebesar 0,4%. Sedangkan Wuling sudah 3%.
Gaikindo mencatat sepanjang Januari hingga Mei tahun ini, total penjualan ritel seluruh merek mobil yang ada di Tanah Air mencapai 322.128 unit. Jumlah ini mengembang cukup signifikan dibanding jumlah yang dibukukan selama periode sama tahun lalu, yang sebanyak 260.821 unit.
Total penjualan ritel yang dikantongi DFSK selama lima bulan pertama itu hanya sebanyak 1.276 unit. Jumlah ini berasal dari penjualan di bulan Januari sebanyak 225 unit, Februari 247 unit, Maret 274 unit, April 301 unit, dan Mei 229 unit.
Fakta juga berbicara, di tahun 2019 dan 2018 penjualan ritel (selama setahun penuh) DFSK masih jauh tertinggal Wuling. Pada tahun 2019 DFSK membukukan penjualan ritel sebanyak 3.260 unit, dan di tahun 2018 sebanyak 1.222 unit.
Sedangkan di waktu yang sama, Wuling mencatatkan penjualan ritel sebanyak 21.112 unit dan 15.162 unit. (Tom/Aa)