Jakarta, Mobilitas – Namun, di antara mobil merek asal Republik Rakyat Cina (Cina) itu ada yang berstatus sebagai pendatang baru, sehingga kinerjanya belum bisa dibandingkan dengan periode sama di tahun lalu.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Minggu (14/4/2024) menunjukkan, merek asal Cina itu meliputi Wuling, Chery, Dongfeng Sokon (DFSK), Morris Garage atau MG (merek asal Inggris yang sejak tahun 2007 diakuisisi SAIC Motor Cina), FAW (merek kendaraan niaga), dan Neta.
Dari enam merek tersebut hanya DFSK yang membukukan ambrolnya penjualan. Pabrikan asal Chongqing, Cina, itu mengalami kemerosotan penjualan hingga 18,8 persen dibanding penjualan unit mobilnya ke konsumen (penjualan ritel) selama Januari – Maret 2023.
Sementara, dua merek asal Korea yakni Hyundai yang di Indonesia dijajakan PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) dan Kia yang dijajakan PT Kreta Indo Artha (Indomobil Group) keduanya tak mujur. Penjualan ritel mereka sama-sama babak belur.
Berikut data penjualan ritel mobil Cina dan Korea di Indonesia selama Januari – Maret atau kuartal pertama 2024 dibanding kuartal pertama 2023.
Mobil Cina:
Wuling : 5.947 unit (meningkat 10,8 persen)
Chery : 1.351 unit (meningkat 186,2 persen)
Morris Garage : 693 unit (meningkat 113,9 persen)
DFSK : 358 unit (ambles 18,8 persen)
FAW : 74 unit (meningkat 68,2 persen)
Neta : 74 unit (belum bisa dibandingkan karena baru)
Mobil Korea:
Hyundai : 7.297 unit (ambrol 24,4 persen)
Kia : 410 unit (ambrol 16,3 persen)
Sumber : Gaikindo, 2024. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id