Jakarta, Mobilitas – Dibanding dengan merek atau pabrikan lain yang mengalami kemerosotan penjualan, tingkat kemerosotan atau anjloknya penjualan ke konsumen (penjualan ritel) mobil Hyundai paling besar alias paling parah.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (16/7/2024) menunjukkan selama periode Januari hingga Juni atau semester pertama 2024, total jumlah mobil Hyundai yang terjual ke dealer (wholesales) sebanyak 12.044 unit.
Jumlah ini anjlok hingga 34,6 persen dibanding jumlah angka wholesales yang diraup merek asal Korea Selatan itu pada periode sama di tahun 2023.
Pada saat yang sama, jumlah mobil Hyundai yang terjual dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) sebanyak 12.636 unit. Jumlah ini anjlok 30,6 persen dibanding total angka penjualan ritel yang berhasil diserok merek itu pada enam bulan pertama 2023.
Jika dibanding merek atau pabrikan mobil lainnya (di daftar 10 besar pabrikan penjual terbanyak di segmen kendaraan penumpang atau mobil), anjloknya penjualan ritel Hyundai ini yang terparah. Sebab, fakta data berbicara, di periode Januari – Juni 2024 itu Toyota (berada di urutan pertama 10 besar) mencatatkan anjloknya penjualan 10,3 persen.
Kemudian Daihatsu 12,3 persen, Honda 23,8 persen, Mitsubishi 14,2 persen, Suzuki 15,3 persen, dan Wuling hanya 4,9 persen. Sedangkan BMW penjualan ritelnya merosot 2,0 persen, Mazda 3,0 persen, dan DFSK anjlok 21,2 persen. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id