Gothenburg, Mobilitas – Moncernya penjualan tidak hanya terjadi di pasar Eropa saja, tetpai juga Amerika dan Eropa (terutama di Cina).
Laporan penjualan Volvo Cars yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (1/5/2024) menyebut selama Januari – Maret atau kuartal pertama 2024, sebanyak 182.687 mobil Volvo diboyong konsumen ke garasi rumah mereka. Jumlah penjualan ritel itu, diklaim menanjak hingga 12,1 persen dibanding periode sama di tahun 2023.
Menariknya, laporan penjualan kuartalan itu menyatakan di tiga bulan pertama 2024 itu, mobil elektrifikasi (terdiri dari mobil plug-in hybrid atau PHEV dan mobil listrik murni atau BEV) menyumbang penjualan hingga 41 persen dari total penjualan. “Bahkan pangsa pasar BEV Volvo meningkat menjadi 21 persen dari 18 persen di kuartal pertama 2023,” klaim pabrikan yang bermarkas di Gothenburg, Swedia, itu.
Pertumbuhan penjualan, lanjut Volvo, tidak hanya terjadi di Eropa saja, dimana Volvo menjadi pabrikan dengan penjualan mobil listrik terbanyak ketiga. Namun, juga di wilayah lain terutama di Asia, dan lebih khusus lagi di Cina.
Data Asosiasi Moobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (1/5/2024) menunjukkan sepanjang Januari – Maret 2024, Volvo di Cina menjual 29.579 mobilnya ken konsumen. Total penjualan ritel tersebut meningkat 7,4 persen dibanding total angka penjualan ritel yang berhasil diraupnya pada periode sama di tahun 2023. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id