Beijing, Mobilitas – Turunnya penjualan ke konsumen atau penjualan ritel di Republik Rakyat Cina (Cina) yang signifikan (ambrol) selama Januari – November 2024 ini bukanlah pertama kalinya terjadi. Sebab, di periode sama pada tahun 2023 lalu, penjualan mobil listrik Neta di negerinya sendiri itu juga sudah ambles.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Minggu (22/12/2024) menunjukkan, sepanjang Januari – November 2024, total jumlah mobil Neta yang terjual ke konsumen (penjualan ritel) di Negeri Tirai Bambu itu mencapai 43.392 unit. Jumlah tersebut ambrol hingga 56,1 persen dibanding total penjualan ritel yang dicetak Neta Auto Cina selama Januari – November tahun lalu yang sebanyak 98.925 unit.
Padahal, menurut data CAAM, jumlah mobil Neta Auto yang terjual ke konsumen di negerinya sendiri selama sebelas bulan pertama 2023 itu sudah ambles. “Penurunan penjualan ritel selama Januari – November 2023 itu menurun 19,8 persen dibanding tahun (Januari – November) 2023,” bunyi keterangan asosiasi itu.
Fakta data juga berbicara, selama Januari – November 2024 itu, sejumlah mobil andalan Neta Auto mencatatkan ambrolnya penjulan dibanding total penjualan ritel selama periode sama di tahun 2023. Mereka adalah:
Neta S : 6.548 unit (ambrol 65,9 persen)
Neta Aya : 2.551 unit (ambrol 78 persen)
Neta U Pro : 469 unit (ambrol 98,6 persen)
Neta V : 100 unit (ambrol 99,5 persen)
Neta GT : 151 unit (ambrol 98,3 persen)
Sumber : CAAM, 2024. (Anp/Aa)