Penjualan Sedan di RI Naik, Honda City dan Toyota Vios Jeblos

Arif Arianto
3 Min Read

Jakarta, Mobilitas – Ceruk pasar mobil jenis sedan di Indonesia saat ini memang tidak sesemringah dua dekade lalu, karena dari tahun ke tahun volumenya terus menyusut. Namun, di empat bulan pertama atau dari Januari hingga April tahun ini, total penjualannya ke dealer (wholesales) tercatat meningkat, meski super tipis.

Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Senin (6/6/2022) memperlihatkan total penjualan ke dealer sedan di kurun waktu itu mencapai 2.395 unit. Jumlah ini meningkat super tipis, yakni hanya 39 unit dibanding penjualan selama periode sama tahun lalu yang sebanyak 2.356 unit.

Namun, di bulan April saja, jumlah sedan yang terjual merosot tajam. Fakta data berbicara, jika selama April tahun 2021 masih sebanyak 674 unit, di April tahun ini hanya 577 unit.

Amblesnya penjualan terlihat paling kentara di segmen small sedan, yang dihuni Honda City dan Toyota Vios. All New Honda City selama empat bulan pertama tahun ini terjual 352 unit, padahal di rentang waktu yang sama tahun lalu, masih terjual sebanyak 854 unit.

Sedan All New Honda City yang diluncurkan di Indonesia – dok.Istimewa

Pada bulan April, sedan yang dijual oleh PT Honda Prospect Motor itu laku sebanyak 133 unit. Jumlah ini merosot tajam dari sebelumnya yang mencapai 255 unit.

Sedangkan Toyota Vios yang dijajakan PT Toyota Astra Motor, selama Januari hingga April tahun ini hanya mengantongi angka penjualan ke dealer sebanyak 89 unit. Jumlah ini jeblos 65,6 persen dibanding periode sama tahun 2021.

Selama bulan April, sedan ini hanya mendulang angka penjualan sebanyak 14 unit. Jumlah tersebut ambrol hingga 90,3 persen dibanding jumlah yang berhasil dikoleksinya pada bulan yang sama tahun 2021.

Sumber Mobilitas di Gaikindo yang dihubungi di Jakarta, Senin (6/6/2022) mengatakan, merosotnya jumlah penjualan sedan segmen small sedan dikarenakan telah tiadanya insentif berupa diskon tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Sebab, lanjut dia, diskon tarif itu menjadikan harga sedan lumayan miring dari sebelumnya.

Ilustrasi, Toyota Vios – dok.Istimewa

Sekarang, ujar sang sumber, yang terjadi sebaliknya, sedan-sedan kelas di atasnya (medium hingga premium) yang notabene konsumennya merupakan kelompok yang tidak sensitif terhadap harga, justeru meningkat. Konsumen setianya semakin tertarik membeli karena tarif PPnBM-nya sesuai PP Nomor 74 Tahun 2021 berdasar tingkat emisi karbonnya.

“Sedan-sedan kelas ini banyak dilengkapi teknologi tinggi sehingga emisi karbonnya lumayan rendah, dan tarif PPnBM-nya pun turun dari sebelumnya. Hanya memang, pasokan sedan-sedan di segmen terbatas sedikit terganggu karena adanya kelangkaan chip (semikonduktor), kan sedan kelas ini banyak yang dari impor CBU,” papar dia. (Din/Aa)

 

 

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article