Jakarta, Mobilitas – Merosotnya penjualan sepeda motor tidak hanya terjadi pada bulan Maret dibanding bulan Februari saja, tetapi juga kumulatif Januari – Maret 2025 dibanding periode sama di tahun 2024.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (17/4/2025) menunjukkan selama bulan Maret, total jumlah sepeda motor yang terjual sebanyak 541.684 unit. Jumlah tersebut merosot 6,8 persen dibanding total penjualan selama Februari 2025 yang mencapai 581.684 unit.
Sementara, pada periode Januari-Maret 2025 jumlah sepeda motor yang terjual sebanyak 1.683.262 unit. Jumlah penjualan penjualan tersebut merosot 2,9 persen dibanding total penjualan selama periode sama di tahun 2024, yang jumlahnya mencapai 1.735.090 unit.
Menanggapi turunnya penjualan sepeda motor ini, Direktur Ekonomi Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Kamis (17/4/2025) menyebut hal itu sebagai sebuah anomali.
“Khususnya penjualan di bulan Maret, karena bulan itu merupakan bulan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Karena secara tradisi yang terjadi selama bertahun-tahun, ketika menjelang Idul Fitri orang membeli sepeda motor, sehingga total penjualan kendaraan bermotor roda dua itu meningkat. Tetapi di tahun ini sebaliknya,” papar Nailul.
Dia menduga faktor daya beli masyarakat yang melemah serta bayang-bayang prospek ekonomi nasional yang menurun menjadikan orang menahan konsumsi barang-barang non kebutuhan primer (kebutuhan dasar seperti pangan dan sandang). Hal ini, lanjut Nailul, terlihat dari Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) terhadap prospek ekonomi, yaitu kekhawatiran konsumen jika merek berbelanja akan menghadapi kesulitan di masa selanjutnya.
“Kalau kita lihat datanya, pada Januari 2025, terjadi penurunan IKK hingga 0,4 persen (month tomonth) dibanding IKK Desember 2024,” ujar Nailul.
Fakta lain, menunjukkan selama Idul Fitri 2025 ternyata jumlah uang beredar di masyarakat yang berdampak ke Produk Domestik Bruto (PDB) ternyata lebih sedikit dibanding tahun 2024.”Jumlah uang beredar di masyarakat selama Idul Fitri tahun 2025, berdasar modelling CELIOS, hanya Rp140,74 triliun, ini menurun 16,5 persen dibanding thaun 2024 yang senilai Rp168,55 triliu,” jelas dia.
Pada sisi lain pemutusan hubungan kerja (PHK) selama Januri – Februari 2025 mrk terjadi. Data Kementerian Ketenagakerjaan mencatat ada 18.610 orang di-PHK pada periode itu, meningkat du aklai lipat dibnding periode sama di tahun 2024.
Bahkan data KSPI, sudah ada 60.000 buruh di PHK dari 50 perusahaan. “Padahal, pekerja merupakan calon konsumen pembeli sepeda motor,” kata Nailul. (Jap/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id