Bisnis

Penjualan Sepeda Motor Listrik di 2025 Terancam Kedodoran, Ini Penyebabnya

×

Penjualan Sepeda Motor Listrik di 2025 Terancam Kedodoran, Ini Penyebabnya

Share this article
Ilustrasi, sepeda motor listrik buatan Polytron, Fox - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas –Sepanjang periode tiga bulan pertama (Januari – Maret) 2025 saja, realissi penjualan sepeda motor bersumber tenaga dri setrum ini disebut bru sekitar 20 persen – 30 persen dari total realisasi penjualan selama periode 2024.

“Karena, intinya, masyarakat itu menunggu kepastian kabar insentif berupa subsidi sebesr Rp 7 juta seperti yang diberikan oleh pemerintah pada tahun lalu. Karena sebelumnya ada informasi dari pemerintah yang menyebut kebijakan pemberian insentif ini akan dilanjutkan pada tahun 2025 ini, maka calon konsumen yang wait and see,” papar Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Sebab, lanjut Budi, dampak pemberian insentif tersebut sangat luar biasa besarnya terhadap penjualan sepeda motor listrik di Tanah Air. Menurut dia, fakta menunjukkan di tahun 2024 llu ketika insentif tersebut diberlakukan dari total sepeda motor listrik yang terjual 70 persen hingga 80 persen merupakan motor yang mendapatkn subsidi.

Ilustrasi, sepeda motor listrik Adora di IIMS 2025 – dok.Mobilitas

Data Aismoli memperlihatkan, jika di tahun 2023 (dimana insentif pembelian belum ada) total jumlah sepeda motor listrik yang terjual baru sebanyak 11.532 unit. Namun, di tahun 2024, setelah insentif pembelian senilai rp 7 juta diberikan, penjualan sepeda motor listrik itu langsung melejit menjadi 62.541 unit.

Oleh karena itu, Aismoli berharap kebijakan insentif yang dijanjikan oleh pemerintah (sebelumnya diungkapkan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga) untuk segera direalisasi. “Kalau tidak, kami khawatir penjualan akan turun sangat signfikan. Karena potensi terjadinya penurunan seperti itu sudah ada,” tandas Budi. (Jap/Aa)

 

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id