Jakarta, Mobilitas – Total penjualan mobil (berbagai merek dan jenis) di Vietnam sepanjang Januari hingga Juli tahun ini mencapai 208.740 unit.
Data pabrikan yang dikompilasi Asosiasi Pabrikan Mobil Vietnam (VAMA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (30/8/2023) menunjukkan dari total jumlah mobil yang terjual itu, 79.821 unit di antaranya berasal dari impor dalam wujud utuh. Dari total mobil impor ini, 90 persen berasal dari Thailand, Indonesia, dan Cina.
Data VAMA juga memperlihatkan, mobil CBU asal Indonesia sebanyak 29.498 mobil, atau lebih sedikit dibanding jumlah mobil CBU asal Thailand yang mencapai 36.087 unit. Mobil asal Indonesia yang diimpor Vietnam terdiri dari berbagai merek, mulai dari Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu, Wuling, hingga Hyundai.
Fakta menarik dari data ini adalah, merosotnya penjualan mobil-mobil besutan Suzuki di Negeri Paman Ho itu. Secara keseluruhan, jumlah mobil Suzuki (berbagai model dan asal negara) yang terlego selama tujuh bulan pertama itu hanya 9.051 unit, atau merosot 11,3 persen dibanding Januari – Juli 2022.
Tren ambrolnya penjualan mobil Suzuki itu juga dialami mobil yang didatangkan dari Indonesia (atau diekspor oleh PT Suzuki Indomobil Motor) – khususnya Suzuki XL7, Suzuki Ertiga, dan Suzuki Carry). Suzuki XL7 bahkan hanya laku 1.700 unit, rontok hingga 60 persen dibanding Januari – Juli 2022.
Sementara, Suzuki Ertiga yang hanya laku 301 unit. Jumlah itu juga rontok, hingga 51,8 persen dibanding total penjualan selama Januari – Juli 2022.
Sedangkan penjualan Suzuki Carry pada kurun waktu yang sama, sebanyak 2.103 unit. Jumlah penjualan ini ambrol 23,3 persen dibanding jumlah penjualan yang dibukukannya sepanjang tujuh bulan pertama 2022.
Sekadar informasi, Vietnam merupakan pasar mobil terbesar kelima terbesar di Asia Tenggara. Negara berpenduduk 97,33 juta jiwa (menurut UNDP dan World Population Review) ini berada di belakang Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina dalam jumlah penjualan mobil.(Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id