New York, Mobilitas – Selama periode Januari hingga Maret 2025 itu, penjualan mobil Tesla di pasar global merosot, meski harga sahamnya kembali naik.
Laporan CNBC International yang disitat Mobilitas di Jakarta, Rabu (3/4/2025) menyebut data kinerja penjualan kuartal pertama 2025 itu memperlihatkan jumlah mobil Tesla yang terlego selama Januari – Maret 2025 itu sebanyak 336.681 unit. Jumlah ini terperosok 13 persen dibanding total penjualan yang dibukukannya pada periode sama di tahun lalu yang sebanyak 386.810 unit.
“Tim Hubungan Investor sebelumnya mengatakan, estimasi pengiriman mobil Tesla di periode tiga bulan pertama 2025 itu sebanyak 370.000 unit. Jumlah ini memng lebih sedikit dibnading realisasi penjualan selama periode sma di tahun lalu sejalan melemahnya pasar,” papar media itu.
Tesla memang kalah dalam penggelontoran model baru dibanding pesaingnya dari Cina, Build Your Dreams (BYD). Terlebih, BYD yang menyodorkan harga lebih murah jug terus berekspansi ke negara-negara lain.
Kendati begitu, harga saham Tesla masih unjuk gigi dengan naik 5 persen seperti dilporkan laman Politico. Hal ini terjadi setelah bos Tesla, Elon Musk, meninggalkan jabatannya di Departemen Efisiensi Pemerintah.
Menurut Analis Wedbush Securities, Dan Ives, isu politik terkait masuknya Elon Musk ke politik memang menjadi sentimen negatif. “Isu ini dampaknya memang lebih besar ketimbang soal model-model baru dalam kinerja penjualan Tesla,” ujar Ives. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id
