Beijing, Mobilitas – Wuling Air EV di Republik Rakyat Cina diluncurkan pertama kali pada 14 Desember 2022. Meski memiliki kemiripan dengan Wuling Air EV di Indonesia, namun mobil setrum ini diproduksi di lokal Cina.
SGMW atau Wuling Motors di Negeri Tirai Bambu itu menyajikannya dalam dua varian model yakni varian dua kursi dan varian empat kursi. Mobil ini juga menggunakan platform GSEV (Global Small Electric Vehicles) seperti halnya model yang dijual di Indonesia.
Varian dua kursi dibekali motor listrik berdaya 30 kW (atau 40 hp) dan varian empat kursi menggunakan motor listrik 50 kW (68 hp) yang baterai lithium-besi-fosfat (LFP). Baterai itu menyokong mobil mampu berjalan sejauh 300 kilometer (km) sekali cas daya.
Namun, soal penjualan di Negeri Tirai Bambu itu tak moncer. Khususnya, di periode Januari – Maret atau kuartal pertama 2025.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) dan Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (12/4/2025) menunjukkan selama tiga bulan pertama 2025 itu, Wuling Air hanya terjual ke dealer (wholesales) sebanyak 6 unit. Jumlah ini terperosok hingga 99,4 persen dibanding total wholesales selama periode sama di 2024.
Pada bulan Maret saja Wuling Air EV di negaranya sendiri hanya terkirim 2 unit ke dealer. Jumlah penjualan itu ambrol 99,5 persen dibanding jumlah wholesales yang dicetaknya pada periode sama di bulan Maret 2024.
Meski demikian, total wholesales (gabungan penjualan ke dealer) seluruh model Wuling di tiga bulan pertama 2025 itu masih positif dengan jumlah 185.272 unit, menanjak 17,1 persen dibanding periode sama di tahun lalu. Dengan penjualan sebanyak itu, Wuling bercokol di urutan kelima di daftar pabrikan dengan total wholesales terbanyak setelah BYD, Volkswagen, Geely, dan Toyota. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id