Bisnis

Permintaan Truk Fuso Terus Terjadi Meski Pemerintah Lakukan Efisiensi, Karena Faktor Ini

×

Permintaan Truk Fuso Terus Terjadi Meski Pemerintah Lakukan Efisiensi, Karena Faktor Ini

Share this article
Ilustrasi, truk Fuso Canter FE 71 dengan rear body box cold chain - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Efisiensi anggaran ditetapkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025. Efisiensi anggaran tersebut juga dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dengan besaran pemangkasan Rp 81,38 triliun.

“Menindaklanjuti efisiensi anggaran tahun 2025, kami telah melakukan beberapa pembatalan kegiatan fisik dan pembanguan infrastruktur, maupun kegiatan yang tidak prioritas,” ungkap Menteri PU, Dody Hanggodo, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, di Jakarta, belum lama ini.

Beberapa proyek infrastruktur dibatalkan sehingga berdampak pada permintaan truk untuk pengerjaan proyek. Bahkan sejumlah lembaga pemerintan juga tidak menganggarkan pembelian truk baru.

Namun, kondisi ini hingga kini tidak berdampak ke permintaan truk Mitsubishi Fuso Indonesia. Bahkan, permintaan truk Mitsubishi  Fuso diyakini masih terus mengalir karena, merek ini dikenal sebagai “rajanya” truk untuk sektor yang paling “sehat’ di Tanah Air, yaitu logistik.

“Saat ini pengaruhnya belum berdampak langsung, karena selama ini yang memberikan kontribusi penjualan paling besar (Mitsubishi Fuso Indonesia) sektor logistik dan plantation,” ungkap General Manager of Business Communication PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT KTB), Totok Sudaryanto, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Dengan kata lain, truk ringan  dan truk medium Mitsubishi Fuso paling banyak dibeli konsumen. Walhasil, Fuso masih terus bertahan sebagai pemimpin pasar (market leader) truk di Tanah Air selama 55 tahun, hingga saat ini.

Ilustrasi, mekanik Bengkel Siaga 24 Jam Fuso – dok.KTB

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Rabu (12/3/2025) menunjukkan pada tahun 2024 lalu, Fuso Indonesia berhasil meraup angka penjualan 27.683 unit. Dengan penjualan sebanyak itu, merek berlambang tiga berlian ini menggenggam pangsa pasar hingga 38,1 persen.

Pada segmen truk ringan, Fuso menguasai 5 persen lebih pangsa pasar. Porsi pasar yang signifikan juga diraih Fuso di segmen truk medium, bahkan Mitsubishi Fuso Fighter X berhasil merebut pangsa pasar 13,3 persen di segmen ini.

Totok menegaskan selama konsumsi masyarakat masih terjadi, maka denyut nadi kegiatan sektor logistik masih akan terus berdetak. Sehingga, permintaan truk ringan dan medium pun terjadi, khususnya truk Fuso.

Terlebih, Fuso Indonesia juga terus memberikan berbagai kemudahan dan program yang menyokong penuh kegiatan bisnis para pemilik truk. Selain program pembelian yang menarik, PT KTB mendukung pemilik truk agar oprasiononal truk tetap efisien.

“Termasuk dukungan program after sales service agar kendaraan bisa beroperasi maksimal melalui bengkel siaga 24 jam, mobile workshop dan memudahkan konsumen mendapatkan spare part secara online,” tandas Totok. (Anp/Aa)

 

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id