Jakarta, Mobilitas – Masa mudik Lebaran 2020 memang tinggal menghitung hari, meski demikian masih ada waktu untuk mempersiapkan mobil untuk digunakan bepergian menuju kampung halaman. Semua bagian mobil – terutama yang menyangkut aspek keamanan dan kenyamanan – wajib dicek kembali atau bahkan diganti bila perlu.
Salah satu komponen penunjang keamanan dan kenyamanan berkendara mobil yang wajib dipastikan kelayakannya adalah kampas rem. Meski saat ini banyak mobil yang telah menggunakan peranti cakram untuk pengereman, namun tidak sedikit pula yang masih menggunakan tromol (dengan kampas) di roda bagian belakang.
Khusus pada tulisan ini, kita akan membahas ciri-ciri kampas rem mobil yang sudah tak layak untuk terus dipakai alias sudah saatnya diganti.
“Sebaiknya pemilik mobil tidak sekadar berpatokan pada umur atau jangka waktu alias masa pakai kampas secara teori. Karena kondisi kampas rem bisa cepat aus sebelum masanya. Hal itu dikarenakan berbagai hal, terutama cara pengereman yang kita lakukan saat menyetir mobil,” papar mekanik senior bengkel Bandar Pelumas, Jalan KH Hasyim Asyari, Cipondoh, Tangerang Muhammad Fajri saat ditemui Mobilitas, Senin (18/4/2022).
Oleh karena itu, Fajri menyarakan agar pemilik mobil – khususnya yang telah berusia l;ima tahun ke atas – untuk secara rutin mengecek kondisi kampas rem kendaraan mereka. Pasalnya, rem merupakan bagian yang sangat penting dan terkiat dengan keselamatan dan keamanan berkendara.
“Paling tidak, begitu mobil baru telah menginjak usia lima tahun, atau empat tahun sejak dibeli wajib dicek. Setelah di atas usia lima tahun sebaiknya setelah berjalanan 5.000 kilometer atau kurang dari itu, pengecekan sebaiknya dilakukan,” tandas dia.
Ciri harus diganti
Namun, jika tidak sempat membawanya ke bengkel sebaiknya memperhatikan ciri-ciri atau tanda kampas rem sudah aus dan wajib diganti. Pertama, jika muncul suara decitan ketika pedal rem diinjak.
“Suara itu muncul karena adanya gesekan antar logam atau besi. Sebab kampas trem telah habis, hanya terisa bagian besinya saja, sehingga ketika pedal rem diinjak yang terjada besi ketemu besi yang muncul suara mendecit yang nyaring,” jelas dia.
Kedua, terjadi getaran dari arah roda ketika pedal rem diinjak oleh pengemudi mobil. Ini terjadi karena – biasanya – kampas rem yang mulai habis permukaannya tidak rata. Akibatnya, ketika pedal diinjak, permukaan yang tak rata itu bergesekan dengan besi pencengkeram rem.
“Bahkan, yang dialami pengemudi mobil selama ini, getaran itu terasa sampai ke setir mobil kalau kondisi kampas sudah sangat buruk. Tentu ini akan tidak aman dan mempengaruhi kenyamanan,” imbuh Fajri.
Ketiga, pengemudi harus menginjak pedal dalam-dalam dan rem tak pakem. Ciri lain yang menandakan kampas rem sudah aus serta perlu diganti terlihat ketika pengemudi perlu menginjak pedal rem lebih dalam ketika melakukan pengereman.
“Dan parahnya, kalau dalam kondisi seperti itu rem ternyata tidak pakem. Mobil baru berhenti beberapa waktu kemudian, setelah pedal sudah diinjak sampai mentok,” imbuh Fajri. (Vto/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id