Mobility

Populasi Bus di Indonesia Capai 260 Ribu Lebih, Terbanyak di Wilayah Ini

×

Populasi Bus di Indonesia Capai 260 Ribu Lebih, Terbanyak di Wilayah Ini

Share this article
Bus bersasis Mitsubishi Fuso yang digunakan sebagai armada Trans Jatim - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Meski begitu, dari jumlah bus yang ada ini disebut tidak semuanya beroperasi.

Data Korps Lalu-lintas Polri yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Selasa (29/8/2023) menunjukkan hingga akhir Juni 2023, total ppulasi bus di Tanah Air mencapai 260.722 unit. Jumlah ini, disebut sebagai total populasi bus yang ada di delapan pulau.

Kedelapan pulau itu adalah, yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Papua, Maluku, serta Maluku Utara. Sedangkan pulau yang memiliki populasi bus terbanyak adalah pulau Jawa, dengan total 145.047 unit, dengan rincian 41.446 bus berada di Jawa Timur dan 36.633 unit di Jakarta, serta sisanya tersebar di Jawa Barat dan Yogyakarta.

Pulau dengan jumlah bus terbanyak kedua adalah Sumatera. Total jumlah bus yangdimiliki perusahaan maupun lembaga pemerintah di pulau ini mencapai 69.323 unit, disusul Bali dengan 15.106 unit, Kalimantan 13.910 unit, serta Maluku dan Maluku Utara sebanyak 643 unit.

Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat (Organda) Aten Aryono yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Selasa (29/8/2023) mengatakan, tidak semua dari total populasi bus tersebut beroperasi di jalanan. Baik milik Perusahaan Otobus (PO) sebagai angkutan umum maupun milik lembaga pemerintah maupun swasta yang berfungsi sebagai kendaraan operasional.

“Kalau bicara data, total jumlah itu kan polulasi dari tahun kapan, atau bahkan bisa puluhan tahun lalu sampai sekarang. Nah, tentunya dari jumlah tersebut sudah ada atau bahkan banyak yang tidak terpakai karena faktor usia maupun lainnya,” papar Ateng.

Bus garapan karoseri Tentrem bersasis Scania yang dipamerkan di hajatan GIIAS 2023 – dok.Mobilitas

Meski begitu, Ateng mengatakan tren pertumbuhan permintaan bus baru di Tanah Air juga berada di tren peningkatan. Hal ini dipengaruh oleh beberapa hal, mulai dari jumlah populasi masyarakat yang meningkat, membaiknya sarana infrastruktur jalan, pertumbuhan ekonomi masyarakat dan berkembangnya daerah, hingga munculnya destinasi wisata.

Konkretnya, semakin bagus perekonomian nasional maka mobilitas (pergerakan dari satu tempat ke tempat lain) masyarakat untuk berbagai keperluan juga meningkat.

“Baik mobilitas dalam rangka kegiatan ekonomi atau berbisnis maupun dalam rangka sosial yakni silaturahmi dengan keluarga semakin meningkat. Apalagi, jika sarana jalan itu semakin mudah dan banyak daerah yang semakin berkembang (baik jumlah populasi maupun ekonominya),” jelas Ateng.

Sekadar informasi, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Selasa (29/8/2023) memperlihatkan sepanjang Januari – Juli tahun ini 2.174 sasis bus terjual dari diler ke konsumen. Jumlah ini meroket 130 persen dibanding periode sama di 2022. (Jrr/Aa)