Proton Resmi Kenalkan Merek Mobil Listrik, Produk Perdana Meluncur Tahun 2025

Proton memperkemalkan merek mobil listrik e.MAS - dok.Proton

Kuala Lumpur, Mobilitas – Merek mobil listrik yang diperkenalkan pada Rabu (12/6/2024)di Kuala Lumpur itu adalah e.MAS yang merupakan singkatan dari Electrifying Malaysia.

“Nama tersebut sekaligus mewakili tujuan Proton untuk menggelorakan mobilitas masyarakat Malaysia dengan kendaraan listrik barunya yang akan datang,” bunyi keterangan Proton dalam situs resminya yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Pabrikan mobil nasional Malaysia yang 49,9 persen sahamnya telah dimiliki Geely Automobile Holding itu menegaskan, untuk menghubungkan merek mobil listrik itu dengan Proton, maka logo yang digunakan e.MAS menampilkan rendisi 2D.

“Ini menggambarkan kepala harimau terangkat tinggi untuk menggambarkan perusahaan yang bergerak maju menuju kesuksesan,” tandas pabrikan itu.

Mobil listrik e.MAS akan diproduksi di pabrik Proton yang berada di Perak, dengan investasi dari Geely.

Geely Galaxy E5 yang disebut bakal menjadi basis mobil listrik pertama Proton dengan merek e.MAS – dok.Istimewa via CarNewsChina

“Sumber internal di pabrikan mengatakan, mobil setrum murni (BEV) e.MAS itu akan menggunakan basis Geely E5. Meski, Proton belum mengkonfirmasi hal tersebut,” tulis laporan The Bangkok Post, yang disitat Mobilitas, di Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Sedangkan Chief Executive Officer (CEO) Proton Sdn Bhd, Li Chunrong, menegaskan perubahan bagi Proton ke arah elektrfikasi merupakan sebuah kehaharusan. “Proton harus berubah agar tetap relevan. Setiap negara besar mengganti mobil bermesin (pembakaran internal) dengan mobil teknologi listrik,” kata dia.

Sekadar informasi, Malaysia menargetkan penjualan mobil listrik di dalam negeri telah mencapai 15 persen dari total penjualan mobil pada tahun 2030. Hal ini untuk membantu negara untuk mewujudkan ambisi net zero karbon pada tahun 2050.

Sementara, fakta berbicara, pada tahun 2023 lalu, penjualan mobil listrik di negeri jiran atau tetangga Indonesia itu mencapai 10.159 unit atau 2 persen dari total penjualan mobil secara keseluruhan jenis. Jumlah tersebut meroket dibanding tahun sebelumnya, yang masih sebanyak 2.631 unit. (Tan/Aa)