Rahasia Fuso Canter Dominasi Pasar hingga Kini, Disuka Konsumen Gegara Keungggulan Ini

Ilustrasi, truk Mitsubishi Fuso Canter - dok.Mobilitas

Jakarta, Mobilitas – Di segmen truk ringan (Light Duty Truck/LDT) Mitsubishi Fuso Canter hinggga akhir semester I 2024 di Indonesia masih menggenggam 50 persen lebih pangsa pasar.

“Sampai saat ini, (Mitsubishi Fuso) Canter masih menjadi primadona dengan mendominasi market share LDT sebesar 52,9 persen. Itu data sampai dengan Juni 2024,” ungkap General Manager Business Communication PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Totok Sudaryanto, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Totok menyebut seperti pada umumnya kendaraan niaga, tren permintaan atau penjualan truk Mitsubishi Fuso (termasuk Fuso Canter) sangat dipengaruhi kondisi ekonomi nasional. Maklum, kendaraan komersial ini merupakan bagian dari kegiatan operasional bisnis pemiliknya.

“Ketika market (pasar kendaraan di tengah kondisi ekonomi yang tumbuh) mengalami pertumbuhan, maka penjualan truk juga akan mengalami kenaikan. Karena, truk merupakan kendaraan niaga, sehingga naik turunnya sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan kebijakan pemerintah. Dan sebaliknya,” jelas Totok.

Chassis Mitsubishi Fuso Canter FE 74 HD – dok.KTB

Namun, selama kuartal pertama (Januari – Maret) 2024, permintaan truk Mitsubishi Fuso khususnya Canter mengalami peningkatan. Hal itu terpicu oleh kegiatan di sektor logistik dan kegiatan produksi kelapa sawit terkait membaiknya harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar global.

Dampak positif ini, lanjut Totok, terus berlanjut seiring dengan masih menggeliat sektor logistik, bahkan di saat periode kuartal kedua terlewati. Tren positif permintaan truk ringan Fuso Canter masih terjadi di saat hajatan Gaikindo Indonesia International auto Show (GIIAS) 2024 yang digelar di ICE, BSD City, Tangerang, 18 – 28 Juli 2024.

Seperti diungkap Sales & Marketing Director PT KTB, Aji Jaya, di pameran tersebut pihaknya mendapatkan pesanan 1.113 unit truk. “SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) Mitsubishi Fuso selama GIIAS 2024 didominasi oleh model Light Duty Trucks (LDT) Canter. Sedangkan sisanya disumbang oleh model Fighter X yang merupakan model Medium Duty Trucks (MDT) dan Heavy Duty Trucks (HDT),” kata Aji.

Komunitas Canter Mania, yang merupakan bagian dari konsumen loyal pengguna truk Mitsubishi Fuso Canter di indonesia – dok.PT KTB

Sementara, dari sisi profil konsumen pemesan truk Mitsubishi Fuso Canter itu, Totok Sudaryanto menyebut merupakan kalangan pelaku usaha sektor logistik. “Pembelian di GIIAS 2024 adalah konsumen dari area Jabodetabek yang mayoritas dari sektor logistik,” kata Totok.

Totok menyebut ada testimoni dari konsumen penggguna truk Mitsubishi Fuso Canter yang terbilang sebagai konsumen loyal truk ini hingga dari generasi ke generasi. Setidaknya ada lima keungggulan yakni mulai dari kemampuan atau daya angkut yang besar, pemeliharaan yang mudah, performa mesin tangguh, memiliki varian pilihan model yang beragam, hingga optimalisasi bahan bakar.

“Tetapi, keungggulan secara teknologi yang merupakan keungggulan komparatif ini, kami juga lengkapi dengan layanan purna jual yang terus berkembang. Layanan purna jual ini intinya semakin memperkuat tagline Mitsubishi Fuso Andalan Bisnis Sejati. Mulai dari bengkel siaga, Workshop Mobile Service, dan keberadaan depo parts. Dengan demikian layanan perawatan dan perbaikan truk bukan hanya cepat tetapi juga lebih efisien,” tandas Totok.

Ilustrasi, truk yang difungsikan sebagai kendaraan mobile service di dealer Mitsubishi Fuso untuk memberikan layanan ke lokasi konsumen berada – dok.Mobilitas

Sekadar informasi, di tahun 2023 lalu, Fuso Canter mendominasi pasar truk ringan di Tanah Air. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (9/8/2024) menunjukkan sepanjang tahun 2023 lalu, 77.581 truk (berbagai kategori) terjual di indonesia.

Dari jumlah tersebut, 49.012 unit merupakan truk ringan. Pada segmen truk ringan ini, Mitsubishi Fuso Canter menyumbang angka penjualan sebanyak 19.032 unit atau setara 45,3 persen dari seluruh truk ringan yang terjual. (Tan/Aa)