Model Baru

Royal Enfield Hunter 350 Gedor Dunia, Begini Profilnya

×

Royal Enfield Hunter 350 Gedor Dunia, Begini Profilnya

Share this article
Royal Enfield Hunter 350 - dok.Autox.com

Bangkok, Mobilitas – Royal Enfield Hunter 350 meluncur ke pasar global menemani Meteor 350 dan Classic 350.

Keterangan resmi Royal Enfield Asia-Pasifik yang dikutip Mobilitas, Selasa (9/8/2022) menyebut peluncuran dilakukan di Bangkok, Thailand, Minggu (7/8/2022). “Royal Hunter 350 menggunakan mesin dan platform yang sama dengan Meteor 350 dan Classic 350 terbaru,” bunyi keterangan itu.

Mesin J1 berkubikasi 349 cc SOHC air cooled dengan balancer shaft itu menyemburkan tenaga hingga 20,4 PS pada 6.100 rpm dengan torsi 27 Nm pada 4.000 rpm. Penyaluran tenaga ke roda menggunakan transmisi 5-percepatan.

Namun wheelbase Royal Enfield Hunter 350 lebih pendek, yakni 1.370 milimeter (mm). Artinya, lebih pendek 30 mm dibanding wheelbase Meteor 350 dan 20 mm dibanding Classic 350.

Ketinggian joknya 800 mm, sehingga sangat cocok untuk mereka yang baru menunggangi motor gede, khususnya konsumen di Asia. Ada dua varian yang disajikan pabrikan asal Madras, India, tersebut.

Tampilan bagian belakang Royal Enfield Hunter 350 – dok.Istimewa

Pertama varian Metro Dapper yang dibanderol 129.900 Baht atau sekitar Rp 54,4juta (kurs 1 Baht = Rp 418,76). Kedua varian Metro Rebel yang dihargai 132.900 Baht atau sekitar Rp 55,65 juta.

Kehadiran Hunter 350 ini tentu menjadi amunisi baru yang potensial bagi pabrikan. Terlebih, fakta menunjukkan selama ini motor 350cc merupakan penyumbang penjualan terbesar.

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Dunia (ACEM) yang dikutip Mobilitas, Selasa (9/8/2022) menunjukkan sepanjang Januari – Juli tahun ini, Royal Enfield berhasil menjual 419.173 motor di pasar dunia. Jumlah ini meningkat 13,4% dibanding periode sama 2021.

Di India penjualannya mencapai 364.509 unit alias naik 11,9%, di Amerika Latin naik 69%, Brasilia naik 82,8%, Argentina naik 52,2%, Meksiko melonjak 158,9%, dan Chili 238%. Kemudian di Italia menanjak 134%, Jerman 80,9%, Inggris 47,9%, dan Yunani meroket 609%. (Jrr/Aa)