Jakarta, Mobilitas – Nama aktor Ryan Reynolds tak bisa dilepaskan dari karakter Deadpool dalam serial film Deadpool.
Terlebih, sekuel teranyar dari seri itu, yakni Deadpool & Wolverine yang dirilis pada 26 juli 2024 lalu ternyata menjadi film di puncak box office. Sekadar informasi film pemecah box office adalah film yang meraup penghasilan melebihi biaya produksinya hanya dalam beberapa hari tayang, atau kurang dari sepekan setelah dirilis.
Laporan The Holywood Reporter yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (15/8/2024) selama sepekan film ini mengantongi penghasilan di tingkat global hingga US$ 1,029 miliar. Sedangkan di lokal Amerika Serikat, film yang diproduksi Marvel Studios bersama Disney ini menyerok penghasilan US$ 494,3 juta.
Tentu itu tak lepas dari ciamiknya akting Ryan Reynolds yang berperan sebagai Deadpool. Deadpool merupakan salah satu karakter dari Marvel yang sebelumnya tidak sepopuler Captain America, Iron Man, dan Avengers lainnya.
Deadpool yang bernama asli Wade Wilson adalah seorang tentara bayaran asal Kanada dengan kemampuan penyembuhan super. Dia yang sebelumnya muncul sebagai villain, akhirnya berubah menjadi seorang antihero.
Istilah antihero diberikan karena Deadpool berperilaku aneh, nyeleneh, dan bahkan tidak pantas. Meski begitu, dia merupakan orang baik karena memberantas kejahatan.
Karakter itu berhasil dilakoni Ryan Reynolds dalam serial Deadpool, bahkan hingga sekuel teranyar “Deadpool & Wolverine” ini. Pria kelahiran di Vancouver, British Columbia, Kanada, 2 Oktober 1976 itu begitu apik memainkan peran karena memang memiliki jiwa dan talenta seni peran yang tinggi.
Jiwa seni dan prinsip menjunjung nilai-nilai lebih dalam perilaku itu ternyata dia praktikan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam koleksi kendaraan pribadi seperti mobil.
Suami dari Blake Lively ini ternyata memiliki sejumlah mobil mewah dari merek kondang di dunia, baik asal Jerman, inggris, Swedia, Amerika Serikat, hingga Jepang. Namun, dari sederet mobil-mobil itu, ternyata mobil listrik Tesla Model S tahun 2023, Lamborghini Aventador 2022, dan Mercedes-Benz 190 SL tahun 1963 yang menjadi kesayangannya.
“Mobil listrik adalah wujud dari sebuah komitmen perilaku bertanggung jawab terhadap kelangsungan nasib bumi di tengah pemanasan global yang terus terjadi,” ungkap Ryan seperti dilansir Variety.
Sementara soal Lamborghini dia menyebutnya sebagai sebuah sarana ekspresi dalam menguji adrenalin. Adapun soal Mercedes-Benz klasik nan langka dia mengatakan sebagai wujud penghormatan terhadap nilai-nilai seni yang tinggi. (Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id