Saat Merek Lain Berguguran Pada Januari – Mei, Penjualan Truk Asal Cina Ini Masih Berjaya di RI

Ilustrasi, truk FAW - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Fakta menunjukkan, sepanjang lima bulan pertama (Januari – Mei) 2024 hampir semua pabrikan atau merek yang menjajakan truk di Indonesia penjualan produknya ke konsumen (penjualan ritel) merosot alias berguguran.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Rabu (26/6/2024) menunjukkan selama periode Januari – Mei 2024 itu, total penjualan ritel kendaraan niaga (termasuk truk di dalamnya) merek Isuzu sebanyak 11.276 unit. Jumlah ini anjlok 10,3 persen dibanding total angka penjualan ritel yang berhasil diseroknya pada periode sama di periode sama tahun 2023.

Kemudian penjualan kendaraan niaga Mitsubishi Fuso sebanyak 10.702 unit. Total angka penjualan ritel ini melorot 27,9 persen dibanding, jumlah penjualan ritel yang dikatongi merek berlambang tiga berlian ini pada Januari – Mei 2023.

Sementara, penjualan ritel Hino, di kurun waktu itu, sebanyak 8. 186 unit. Jumlah penjualan kendaraan niaga yang dipasarkan PT Hino Motor Sales Indonesia (PT HMSI) ini merosot hingga 24,4 persen dibanding lima bulan pertama 2023.

Sedangkan UD Trucks yang unit kendaraannya dijajakan PT Astra International UD Trucks ini di lima bulan pertama 2024 itu terjual ke konsumen sebanyak 646 unit. Jumlah ini merosot 12,9 persen dibanding Januari – Mei 2023.

Truk FAW yang dijual di Indonesia – dok.PT Gaya Makmur Mobil

Merek atau pabrikan lain yang penjualan ritelnya juga ambles adalah Scania. Pabrikan asal Swedia ini di saat yang sama menjual truk ke konsumen Indonesia sebanyak 159 unit, anjlok hingga 56,8 persen dibanding Januari – Mei 2024.

Bahkan, merek asal India yakni Tata Motors, di laporan Gaikindo periode Januari – Mei 2024 tidak tertera lagi. Padahal, di periode Januari –April 2024, Tata Motors masih membukukan penjualan ritel maupun wholesales (dari pabrik ke dealer) sebanyak 1 unit (anjlok 92,3 persen dibanding Januari – April 2023), meski di bulan April nihil alias tidak mencatatkan adanya penjualan.

Tetapi, di tengah kondisi pasar yang lesu itu, pabrikan atau merek asal Republik Rakyat Cina yakni FAW masih membukukan kenaikan penjualan . Fakta data Gaiikindo berbicara, di Januari – Mei 2024 merek ini membukukan wholesales sebanyak 272 unit, naik 16,7 persen dibanding periode sama di tahun 2023.

Adapun penjualan produknya ke konsumen (penjualan ritel) selama lima bulan pertama 2024 itu jumlahnya sama dengan wholesales yakni 272 unit. Bresaran kenaikannya dibanding tahun lalu pun sama yakni 16,7 persen. (Yus/Aa)