Jakarta, Mobilitas – Total penjualan mobil listrik murni (BEV) di Indonesia sepanjang Februari bertambah banyak 92 unit.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Senin (13/3/2023) menunjukkan, pada Januari mobil setrum yang laku terjual di Indonesia sebanyak 390 unit. Sedangkan di bulan berikutnya 298 unit, sehingga totalnya 668 unit.
Dari jumlah penjualan selama dua bulan pertama itu, Hyundai Ioniq 5 masih mendominasi. Mobil setrum besutan merek asal Korea Selatan ini laku sebanyak 447 unit, dan disusul Wuling Air EV yang laku 118 unit.
Jumlah ini sangat jauh di bawah total penjualan yang dibukukan oleh Thailand. Data Federasi Industri Thailand (FTI) kompartemen otomotif yang dinukil Mobilitas, di Jakarta, Senin (13/3/2023) memperlihatkan di rentang Januari – Februari itu 8.515 mobil listrik murni terjual di Negeri Gajah Putih
Rinciannya pada Januari terlego sebanyak 3.017 unit dan Februari 5.498 unit. Selama dua bulan pertama itu mobil setrum asal Cina BYD Atto 3 paling laris dengan penjualan sebanyak 3.017 unit.
Terlaris kedua dan ketiga juga mobil listrik asal Negeri Tirai Bambu, yakni Neta V dan Ora Good Cat (besutan Great Wall Motor). Masing-masing laku sebanyak 1.809 unit dan 776 unit.
Ihwal lebih larisnya mobil setrum di Thailand, pengamat industri dan pasar otomotif dari sekolah bisnis Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu yang dihubungi Mobilitas dari Jakarta, Senin (13/3/2023) menyebut hal itu tidak lepas dari massifnya insentif yang diberikan pemerintah setempat.
“Baik kepada konsumen yang membeli mobil berupa potongan harga atau subsidi saat pembelian maupun perpajakan dan fasilitas lainnya setelah mobil dibeli, maupun kepada pabrikan atau produsen,” kata dia.
Kemudahan untuk investasi hingga kemudahan prosedur diberikan, sehingga menjadikan Thailand sebagai heaven investments. “Apalagi, infrastruktur pengecasan baterai maupun penjualan juga secara intensif dan ekstensif dibangun dengan kolaborasi pemerintah bersama swasta,” ujar Yannes. (Jap/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id