Jakarta, Mobilitas – Sepanjang tahun 2023 lalu, penjualan mobil asal Jerman yang di Indonesia dijajakan PT Garuda Mataram Motor (GMM) merosot dibanding tahun 2022.
Ternyata, tren amblesnya penjualan itu selama Januari – Maret 2024 atau kuartal pertama 2024, masih terjadi. Ambrolnya penjualan itu tidak hanya terjadi dalam penjualan unit mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) saja, tetapi juga dari dealer ke konsumen alias penjualan ritel.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (27/4/2024) menunjukkan, selama triwulan pertama tahun ini Volkswagen (VW) di Indonesia hanya membukukan wholesales sebanyak 34 unit. Jumlah angka penjualan ke dealer ini ambrol 67 persen dibanding wholesales pada periode sama di tahun 2023.
Pada saat yang sama, total angka penjualan ritel yang diraupnya hanya 36 unit. Jumlah itu ambrol 58,1 persen dibanding total angka penjualan ritel yang berhasil diseroknya pada periode Januari – Maret 2023.
Sementara di bulan Maret 2024 saja, total angka wholesales yang berhasil dipetiknya hanya 12 unit, ambrol 64,7 persen dibanding wholesales Maret 2023. Pada bulan itu, jumlah mobil VW yang laku terjual ke konsumen alias penjualan ritelnya hanya 14 unit.
Total penjualan ritel di bulan ketiga itu ambrol 64,1 persen dibanding penjualan ritel selama bulan yang sama di tahun 2023.
Sekadar informasi, penjualan ritel mobil asal Jerman itu di Tanah Air pada 2023 lalu juga memble. Fakta berbicara, selama Januari – November dia menyiduk angka wholesales sebanyak 237 unit. Tetapi, jumlah wholesales itu anjlok 38,1 persen dibanding periode sama di tahun 2022.
Pada saat yang sama, jumlah mobilnya yang diboyong konsumen (penjualan ritel) hanya 238 unit. Jumlah penjualan ritel itu ambrol hingga 31,8 persen periode Januari – November 2022. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id