Paris, Mobilitas – Citroen merupakan pabrikan asli Prancis dan kini merupakan bagian dari aliansi PSA Peugeot – Citroen.
Namun, meski sebagai pabrikan anak negeri di Prancis, ternyata penjualannya tak serta merta mengalahkan mobil buatan pabrikan atau merek asing. Data Plateforme de la Filiere Automobile (PFA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (4/12/2024) menunjukkan, sepanjang Januari – November 2024 Citroen hanya bercokol di urutan keenam di daftar pabrikan atau merek dengan penjualan mobil terbanyak di Negeri Anggur itu.
Pabrikan yang didirikan Andre Gustave Citroen pada tahun 1919 itu berada dibelakang Renault, Peugeot, Dacia,Toyota, dan Volkswagen. Total penjualannya selama periode sebelas bulan pertama (Januari – November) 2024 sebanyak 103.734 unit, anjlok 12,6 persen dibanding Januari – November 2023.
Citroen juga menjajakan produknya di Indonesia melalui Indomobil Group, dengan mendirikan perusahaan PT Indomobil National Distributor (Citroen Indonesia).
Mobil pertama yang dipasarkan pabrikan asal Prancis itu adalah All New Citroen C3 Aircross yang dikirimkan ke pembeli mulai akhir Januari 2024 dan Citroen E-C3 yang diserahkan ke pembeli sejak Mei 2024. Model lain yang juga dijajakan Citroen adalah Citroen C3, Citroen C5 Aircross, Citroen E-C4.
Sementara soal penjualan, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang disitat Mobilitas di Jakarta, Rabu (4/12/2024) selama Januari – Oktober, Citroen Indonesia berhasil melego mobil ke dealer (wholesales) sebanyak1.078 unit.
Namun, jumlah ini belum bisa dibandingkan dengan periode sama di tahun lalu, karena pada periode itu belum dijual. Sedangkan, jumlah mobil merek ini yang laku terjual dari dealer ke konsumen (penjualan ritel) di periode sama baru sebanyak 700 unit.
Jumlah ini juga belum bisa dibandingkan dengan periode sama di tahun 2023, dengan alasan seperti wholesales. (Din/Aa)