Jakarta, Mobilitas – Baik penjual dari pabrik ke diler (wholesales) maupun dari diler ke konsumen (ritel) meningkat.
Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Kamis (12/1/2023) menunjukkan, total wholesales yang dibukukan pabrikan di Indonesia selama 2022 sebanyak 1.048.040 unit unit. Jumlah ini menanjak 18,1% dibanding wholesales selama tahun sebelumnya.
Sedangkan total penjualan ritel yang berhasil diraup pada saat yang sama mencapai 1.013.584 unit. Jumlah ini melonjak 17,4% dibanding total angka penjualan ritel yang berhasil dikoleksi pada tahun 2021.
“Ekonomi yang membaik seiring dengan tertanganinya pandemi Covid-19 dengan baik oleh pemerintah, telah menjadikan aktivitas mobilitas masyarakat baik untuk keperluan sosial, ekonomi produktif, dan lainnya kembali normal. Kondisi itulah yang menyebabkan demand (permintaan) kendaraan juga tumbuh. Apalagi, di periode tertentu tahun itu, pemerintah juga memberi stimulan insentif potongan tarif pajak (PPnBM) untuk pembelian mobil,” papar Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Kamis (12/1/2023).
Dia menyodorkan data, Sepanjang kuartal pertama tahun 2022 ekonomi nasional tumbuh 5,01% dibanding periode sama di 2021. Kemudian kuartal kedua tumbuh 5,44%, dan kuartal ketiga tumbuh 5,72%.
“Tentu, harapnnya di tahun 2023 ini, kondisi seperti itu tetap terjaga atau bahkan lebih meningkat. Termasuk, adanya insentif-insentif yang diberikan pemerintah, sehingga industri otomotif nasional semakin menggeliat yang pada akhirnya ekonomi juga semakin menguat,” ujar Jongkie
Sementara, seperti tahun-tahun sebelumnya, penjualan mobil terbanyak masih dibukukan oleh lima merek, mereka adalah:
Wholesales:
Toyota: 331.410 unit
Daihatsu: 202.665 unit
Honda: 131.280 unit
Mitsubishi: 99.051 unit
Suzuki: 90.408 unit
Penjualan ritel:
Toyota: 329.498 unit
Daihatsu: 188.660 unit
Honda: 125.411 unit
Mitsubishi: 97.936 unit
Suzuki: 89.067 unit
Sumber: Gaikindo, 2022. (Swe/Aa)