Mobility

Selama Mudik Lebaran Terjadi 1.457 Kecelakaan, Ini Penyebab Utamanya

×

Selama Mudik Lebaran Terjadi 1.457 Kecelakaan, Ini Penyebab Utamanya

Share this article
Ilustrasi, mobil yang mengalami kecelakaan karena ban yang pecah - dok.Orgborn Mihm LLP

Jakarta, Mobilitas – Kecelakaan terjadi seluruh Indonesia selama 18 – 23 April atau sepanjang masa mudik.

Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjend Pol.Aan Suhanan, dalam keterangan resmi yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Selasa (25/4/2023) mengatakan total kasus kecelakaan yang terjadi selama enam hari itu 1.457 kasus. “Dari seluruh kasus kecelakaan tersebut, 186 orang meninggal dunia dan 2.103 mengalami luka berat dan ringan,” papar Aan.

Jenderal bintang satu ini menjelaskan, dari total kasus kecelakaan tersebut terbanyak dikarenakan oleh rem yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. “Jumlah kasus kecelakaan karena rem yang bermasalah mencapai 185 kecelakaan,” kata dia.

Peristiwa kecelakaan yang terjadi itu, lanjut Aan, paling banyak terjadi pada saat sore dan petang hari, yakni pukul 15.00 – 18.00. Tetapi, jumlah kasus kecelakaan ini lebih kecil 19% dibanding saat dan periode yang sama pada 2022 lalu, dan jumlah korban meninggal dan luka lebih kecil 39%.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno yang dihubungi Mobilitas dari Jakarta, Selasa (25/4/2023) mengatakan dari penjelasan kepolisian yang menyebut penyebab terbanyak kecelakaan karena rem yang tidak berfungsi menunjukkan persiapan pemudik tidaklah maksimal.

Ilustrasi, kecelakaan mobil – dok.Bankrate

“Kalau faktor teknis kendaraan berupa sistem rem yang bermasalah, berarti sebelum berangkat banyak yang tidak melakukan pemeriksaan secara tuntas.Ini menjadi pembelajaran bagi teman-teman yang masih ada di kampung halaman, agar melakukan pemeriksaan secara cermat kondisi mobil sebelum pulang balik ke tempat perantauan,” papar pengajar Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, itu.

Selain itu, kata Djoko, faktor lain yang juga perlu diwaspadai adalah faktor kelelahan dan mengantuk. Sebab, bisa saja pemudik yang memiliki kegiatan padat di kampung halaman karena bertemu dengan sanak saudara dan teman sehingga banyak menguras energi.

“Karena, selama ini, dari kecelakaan yang terjadi di Indonesia, 80% disebabkan oleh faktor manusia. Yaitu, selain karakter mengemudi, kelalaian, juga karena kelelahan dan mengantuk. Jadi, siapkan kondisi fisik dan kondisi kendaraan sebelum berangkat balik ke tempat tinggal,” tandas pria yang juga Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu. (Jrr/Aa)