Beijing, Mobilitas – Ambrolnya jumlah penjualan mobil Wuling ke konsumen (penjualan ritel) di negeri sendiri itu juga terjadi di bulan September.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) dan China Automobile Dealers Association (CADA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Minggu (29/10/2023) menunjukkan, selama Januari – September tahun ini, penjualan mobil ke konsumen di Cina mencapai 14.620.934 unit. Jumlah ini meningkat 3 persen dibanding total penjualan ritel mobil yang terjadi pada periode sama di tahun 2022.
Namun, meski secara total penjualan mobil ritel seluruh merek atau pabrikan meningkat, ternyata penjualan mobil buatan Wuling Motors (SGMW) di Cina ambrol. Pabrikan yang bermarkas di Liuzhou, Guangzhou, itu membukukan penjualan ritel sebanyak 549.264 unit, alias ambrol 16,8 persen dibanding periode sama di 2022.
Sepanjang bulan September saja, angka penjualan ritel yang berhasil diserok Wuling hanya sebanyak 66.153 unit. Jumlah penjualan ritel itu, terperosok 9,7 persen dibanding penjualan ritel yang dikoleksinya pada bulan yang sama di tahun lalu.
Sejumlah model Wuling penjualan ritelnya ambles di periode sembilan pertama 2023 itu. Termasuk Wuling Hongguang Mini EV, yang hanya laku sebanyak 169.796 unit, atau ambrol hingga 44,3 persen dibanding tahun 2022.
Kemudian Wuling Hongguang (konvensional) terjual sebanyak 68.376 unit (ambrol 35,1 persen). Lalu, Wuling Hongguang V sebanyak 51.859 unit (ambrol 11,6 persen) Wuling Asta sebanyak 31.653 unit (ambrol 48,3 persen), Wuling Rongguang terlego 18.093 unit (ambrol 37,4 persen), dan Wuling Sunshine terjual 13.005 unit (ambrol 45,1 persen.
Selain itu, model kondang yang penjualannya juga jeblos adalah Wuling Hongguang S3 yang sebanyak 10.920 unit (ambrol 27,7 persen) dan Wuling Hongguang Plus yang laku 7.429 unit (20,5 persen).
Begitu juga dengan Wuling Victory yang terlego 5.659 unit (ambrol 67,6 persen) dan Wuling Nano EV yang laku hanya sebanyak 1.486 unit alias ambrol 70,8 persen dibanding penjualan ritel pada Januari – September 2022. (Jrr/Aa)