California, Mobilitas – Pemerintah California melarang penjualan mobil konvensional pada 2035.
Beberapa sumber literatur yang dikutip Mobilitas, Minggu (28/8/2022) menyebut, pemerintah negara bagian di Amerika Serikat itu telah merintis gerakan udara bebas polusi udara sejak tahun 1967. Kala itu, pemerintah salah satu state di Amerika Serikat itu membentuk California Air Resource Board (CARB) alias Dewan Sumber Daya Udara California.
“Tugas dewan ini adalah menjaga kebersihan udara, sekaligus melindungi warga dari paparan gas beracun,” bunyi penjelasan di situs resmi pemerintah California.
Keberhasilan peraturan California itu diikuti 12 negara bagian lain, bahkan pemerintah ibu kota Amerika Serikat, Washington, D.C. Aturan itu mewajibkan kendaraan bermotor harus lolos uji emisi sebelum dijual.
Namun, ketika miliarder Donald Trump terpilih sebagai Presiden Negeri Paman Sam, menentang aturan di California tersebut. Terlebih, pada November 2019 pemerintah California menghentikan pembelian mobil baru yang tak memenuhi standar emisi.
Aksi Trump didukung sejumlah pabrikan, termasuk General Motors (GM) dan Toyota Motor Amerika. Toyota mengaku mendukung penuh Trump untuk mengakhiri kebijakan California yang menetapkan standar emisi sendiri.
“Toyota mendukung satu standar nasional,” tegas Eexecutive Vice President Toyota Amerika, Jock Hollis, kala itu, seperti dikutip Autoblog.
Namun, ketika Trump tak terpilih lagi, pada Februari 2021 gerakan Trump itu terhenti dan Toyota berbalik menarik dukungannya. Bahkan, kabar terakhir yang dilansir Carscoops, Jumat (26/8/2022) menyebut Toyota kini menyatakan dukungannya terhadap kebijakan California.
“Kami senang melihat Toyota sekarang telah mengakui otoritas California untuk menetapkan standar kendaraan di bawah Clean Air Act,” ungkap Ketua CARB, Liane Randolph di akun Twitter pribadinya.
Laman Carscoops menyebut pengakuan Toyota atas regulasi California dilakukan beberapa pekan setelah me-recall mobil listrik buatannya Toyota, bZ4X. Mobil itu ditarik karena baut roda bermasalah, sehingga ban bagian depan rawan copot. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id