Jakarta, Mobilitas – Penjualan kendaraan roda empat atau lebih (mobil) baik ke dealer (wholesales) maupun ke konsumen (ritel) di Indonesia selama bulan Mei tahun ini tercatat merosot. Ada beberapa dugaan penyebabnya, mulai dari banyaknya hari libur hingga masyarakat yang berhemat pembelanjaan keuangan mereka.
Data di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dinukil Mobilitas, Rabu (15/6/2022) menunjukkan total wholesales selama bulan itu sebanyak 49.453 unit. Jumlah ini ambles 9,77 persen dibanding bulan Mei 2021 yang sebanyak 54.812 unit.
Jumlah wholesales itu juga jeblos – bahkan hingga 40,33 persen – dibanding bulan sebelumnya atau bulan April. Sebab, di bulan April angka wholesales yang dikoleksi pabrikan mencapai 82.879 unit.
Kondisi ritel setali tiga uang. Fakta berbicara, total angka penjualan ritel yang dikoleksi semua pabrikan di bulan Mei itu sebanyak 61.558 unit. Jumlah ini menciut 4,07 persen dibanding Mei tahun lalu, dan ambrol hingga 24,57 persen dibanding bulan sebelumnya atau bulan April tahun ini, yang mencapai 81.615 unit.
Fakta menarik lainnya dari data kinerja penjualan pabrikan ini adalah, ambyarnya penjualan – baik wholesales maupun ritel – mobil merek andalan Grup Astra, yakni Toyota. Maklum, hingga kini Toyota selalu dan masih bertengger di urutan pertama di daftar penjualan secara nasional.
Data Gaikindo menunjukkan, sepanjang Mei tahun ini total wholesales mobil Toyota sebanyak 13.296 unit, dan penjualan ritel yang dibukukan 18.000 unit. Padahal – masih menurut data Gaikindo – selama bulan Mei tahun 2021 Toyota masih menggenggam angka wholesales sebanyak 18.170 unit, dan mencatatkan penjualan ritel sebanyak 21.117 unit.
Merosot sangat dalam
Kondisi penjualan selama Mei tahun ini juga ambrol cukup dalam jika dibanding bulan sebelumnya (April 2022). Sebab di bulan April, total wholesales mobil yang dijajakan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) mencapai 25.789 unit, meski jumlah itu sudah ambrol cukup dalam dibanding penjualan bulan sebelumnya (Maret) yang sebanyak 30.935 unit.
Begitu pula dengan penjualan ritel (Mei tahun ini) jika dibanding bulan April dan Maret (tahun ini). Sebab, di bulan April total penjualan konsumen mobil Toyota masih sebanyak 27.779 unit, dan Maret sebanyak 33.344 unit.
Salah seorang pengurus Gaikindo yang dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Rabu (15/6/2022) mengatakan kondisi pasar mobil di Tanah Air selama bulan Mei tahun ini memang menurun, karena memang banyak hari libur. Selain itu, lanjut dia, sentimen positif penjualan memang melemah ya, karena setelah lebaran.
“Faktor lainnya karena banyak mobil-mobil asal impor juga menurun pasokannya karena produksi terganggu akibat seretnya pasokan chip (semikonduktor). Faktor lainnya karena masyarakat juga berhemat anggaran, karena bulan-bulan ini menyongsong tahun ajaran baru, dan banyak pengeluaran lainnya setelah kegiatan mobilitas mulai berangsur normal,” papar dia. (Din/Aa)