Tokyo, Mobilitas – Pabrikan otomotif milik pemerintah Republik Rakyat Cina (Cina) FAW Group Corporation bertekad mengikuti saudaranya satu negara (BYD) yang telah berhasil menerabas pasar mobil Jepang sejak tahun lalu. FAW menargetkan, mulai tahun 2022 nanti sudah berhasil menjual SUV listrik mewah di Negeri Matahari Terbit itu.
Seperti dilaporkan Nikkei dan Osaka Bulletin, Jumat (17/12/2021), mobil yang bakal disodorkan ke negara yang dikenal sebagai “gudangnya” pabrikan otomotif kondang dunia itu berada di bawah merek Hongqi. Merek ini mulai diperkenalkan oleh FAW pertama kali melalui mobil sedan untuk kegiatan resmi pejabat negaranya pada tahun 1958.
Namun, pada tahap awal, mobil yang bakal ditawarkan adalah mobil berteknologi hybrid (elektrifikasi). Setelah itu, akan diikuti model SUV mewah yang berteknologi listrik murni atau listrik baterai.
“Model yang akan ditawarkan untuk pasar Jepang ini adalah model andalan FAW untuk ekspor ke Eropa,” tulis Nikkei.
Mobil – yang belum disebutkan namanya itu – diperkirakan akan berbanderol 11 juta yen, belum termasuk pajak. Dia disebut-sebut memiliki daya jangkau hingga 690 kilometer.
“Mobil ini bodinya dimodifikasi agar sesuai dengan standar pengisian baterai di Jepang. Unitnya didatangkan secara utuh dari pabriknya yang berada di Cina,” ujar seorang sumber di asosiasi produsen mobil Jepang.
Selain sedan, FAW bahkan mempertimbangkan untuk meluncurkan model SUV di Jepang. Dan untuk mendukung langkah tersebut, FAW akan mendirikan diler pertama di depan Stasiun JR Namba, di Osaka.
Selain itu sebuah showroom juga akan dibuka di Tokyo pada tahun 2022, sebelum berekspansi ke kota-kota lain. Langkah ekspansi pabarikan yang didirikan tahun 1953 di Chanchun, Cina, itu dilakukan setelah BYD berhasil menerobos pasar Jepang.
Belum lama ini BYD mulai menjual mobil listrik di negeri itu dengan menyuguhkan sedan medium lima tempat duduk. Awalnya BYD menjual mobil ke perusahaan dan pemerintah daerah.
Mobil itu dihargai 3,85 juta yen, tetapi subsidi dari pemerintah telah memangkas harga hingga sekitar 400.000 yen. Kini grup pabrikan mobil Cina memang tengah membangun divisi baru di pasar Jepang dan sekaligus mendirikan agen penjualan di kota-kota besar.
Beberapa kendaraan komersial bersumber tenaga listrik yang dijual BYD bahkan digunakan grup perusahaan logistik besar Jepang seperti Sagawa Express dan SBS Holdings. Ini terjadi, karena pabrikan mobil Jepang tak segera memenuhi kebutuhan perusahaan lokal atas kebutuhan sarana transportasi bersumber tenaga dari setrum. (Fan/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id