Jakarta, Mobilitas – Baik pabrikan Cina maupun Korea sepanjang Januari hingga September penjualannya ada yang jeblos.
Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Senin (24/10/2022) menunjukkan, sepanjang sembilan pertama tahun ini, total penjualan mobil ke konsumen (ritel) mencapai 732.465 unit. Jumlah ini meningkat 22% dibanding jumlah penjualan ritel selama periode sama di 2021, yang sebanyak 600.334 unit.
Fakta menarik dari data penjualan ini adalah masuknya pabrikan asal Korea Selatan, yakni Hyundai Motor ke daftar 10 besar. Bahkan langsung melesat ke urutan keenam di daftar tersebut.
Penjualan ritel Hyundai di kurun waktu itu mencapai 20.425 unit. Jumlah ini meroket 883,9% dibanding jumlah penjualan ritel yang diukir selama sembilan bulan pertama 2021.
Kehadiran Hyundai di daftar “top ten” itu telah menggusur Nissan Motor dari daftar. Bahkan menjadikan Wuling tersingkir dari posisinya yang di tahun 2021 lalu masih di urutan kedelapan ke urutan sepuluh.
Pada tahun 2021 (selama 12 bulan penuh) Wuling bercokol di urutan delapan setelah menjual 23.920 unit mobil ke konsumen. Dia berada di atas Hino dan Nissan, sementara Hyundai belum masuk.
Hyundai telah menjadi simbol kebangkitan mobil Korea di Indonesia. SEperti saat Wuling mulai merambah Indonesia pada Agustus 2017.
Lantas bagaimana kinerja penjualan ritel mobil asal Cina dan Korea selama sembilan bulan pertama tahun ini? Berikut faktanya:
Cina:
Wuling: 17.283 unit (naik 12,4%)
DFSK: 1.850 unit (ambles 15,9%)
Morris Garage: 752 unit (ambles 6,5%)
FAW: 155 unit (naik 23%)
Korea:
Hyundai: 20.425 unit (meroket 883,9%)
Kia: 1.236 unit (ambrol 45%)
Sumber: Gaikindo, 2022. (Jrr/Aa)