Sidney, Mobilitas – Sistem sumber daya hybrid pada kedua mobil tersebut diidentifikasi mengalami kerusakan sehingga mesin mobil sulit diaktifkan lagi setelah mobil dimatikan.
Laporan Drive dan The Sidney Tribune yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (3/10/2024) menyebut, keterangan resmi Departemen Infrastruktur Australia menyatakan total jumlah Mazda CX-60 dan Mazda CX-90 yang ditarik (di-recall) di Negeri Kanguru itu mencapai 7.930 unit. Mereka adalah model tahun 2023 dan 2024.
“Rinciannya, Mazda CX-60 sebanyak 6.557 unit dan Mazda CX-90 sebanyak 1.373 unit. Mereka merupakan mobil bermesin bensin dan bermesin diesel,” bunyi keterangan Departemen Infrastruktur Australia.
Penjelasan departemen itu menyebut akar dari masalah itu adalah adanya kesalahan pada perangkat lunak, Modul Kontrol Powertrain (PCM) dan Modul Kontrol Energi Baterai (BECM). “Kesalahan pada dua modul itu dapat mempengaruhi fungsi bantuan baterai. Sehingga ketika pengemudi tidak bisa menghidupkan kembali mesin,” sebut departemen itu.
Kesalahan pada modul itu bisa cepat terdeteksi karena pada kluster instrumen mobil muncul peringatan khususnya tanda peringatan mesin yang bermasalah menyala. Begitu pula dengan fungsi-fungsi sejumlah fitur.
Mazda Motor di Australia menyatakan kan segera menghubungi pemilik kendaraan untuk mendatangi dealer guna mendapatkan layanan perbaikan. Pabrikan asal Jepang itu juga menyatakan, layanan itu diberikan secara gratis.
Mazda merupakan salah satu merek mobil populer di Australia, dengan penjualan yang cukup besar. Data Federal Chamber of Automotive Industries (FCAI) dan Australian Automobile Dealers Association (AADA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (15/11/2024) menunjukkan, sepanjang Januari – Oktober 2024, Mazda berhasil meraup angka penjualan sebanyak 81.142 unit.
Jumlah penjualan itu merosot 4,2 persen dibanding total angka penjualan yang diseroknya pada periode sama di tahun 2023. Selama bulan Oktober saja, mobil Mazda di Australia laku sebanyak 7.655 unit, anjlok 17,8 persen dibanding Oktober tahun lalu. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id