Jakarta, Mobilitas – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) selalu operator angkutan umum bus milik pemerintah DKI Jakarta, baru mematok target tahun 2024 ini sudah mengoperasikan 300 unit bus setrum.
Sementara, pada saat yang sama, keterangan resmi Bangkok Mass Transit Authority (BMTA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (9/3/2024) menyebut pihaknya tahun ini akan membeli 3.390 bus listrik untuk menggantikan armada bus (konvensional) yang telah berusia tua. Pembelian akan dilakukan dalam tiga tahap.
“Pembelian bus baru sebagai agenda mendesak, sejalan dengan kebijakan BMTA untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasinya di wilayah metropolitan,” ungkap Wakil Menteri Transportasi, Manaporn Charoensri, di Bangkok, Jumat (8/3/2024).
Sedangkan di Jakarta, Indonesia, perusahaan operator angkutan umum bus milik pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), tahun 2024 ini mematok target jumlah armada bus listrik yang dioperasikannya telah mencapai 300 unit. Adapun hingga hingga hari ini, total jumlah bus listrik yang dioperasikan di sejumlah koridor TransJakarta baru sebanyak 100 unit.
Jumlah armada bus setrum itu meningkat 26 unit dari sebelumnya yang sebanyak 74 unit. Itu terjadi setelah pada 22 Desember 2023 lalu, PT Bianglala Metropolitan menambah 26 bus listrik (dan mengoperasikannya untuk TransJakarta).
“Tentunya, kita akan terus melakukan penambahan armada bus listrik itu sesuai dengan kondisi anggaran. Kalau bicara keinginan sih, tentunya kita inginnya juga segera membeli dalam jumlah banyak. Artinya, tingkat kemampuan kita agar perusahaan yang membeli dan mengoperasikan bus tersebut juga tetap sehat dan untung, juga menjadi pertimbangan utama,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, saat dihubungi Mobilitas di Jakarta, Sabtu (9/3/2024).
Tetapi yang pasti, kata Syafrin, dengan penambahan 26 bus listrik baru itu maka layanan bus Transjakarta di wilayah ibu kota telah mencapai 88 persen dari target layanan di internal. “Bahkan kalau bicara layanan angkutan umum, Transjakarta saat ini sudah mencapai 92 persen. Tahun depan Insya Allah sudah 96 persen,” tandas dia.
Sekadar perbandingan, Bangkok (Ibu Kota Thailand) memiliki luas wilayah hingga 1.565 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 10,54 juta jiwa. Kota ini memiliki sejumlah moda transprtasi seperti bus reguler (seperti Kopaja di Jakarta), angkutan roda bermotor roda tiga (seperti Bajaj) MRT, serta angkutan bus berjalur khusus seperti Transjakarta.
Adapun Jakarta, memiliki luas wilayah 650 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk 11,3 juta jiwa. Moda transportasi yang melayani masyarakat saat ini mirip dengan Bangkok, plus angkutan kota mikrolet. (Yon/Aa)