Beijing, Mobilitas – secara keseluruhan (di Cina dan luar Cina) dalam hal penjualan mobil lisrrik murni (BEV), ternyata Tesla masih unggul tipis di banding Buld Your Dreams (BYD).
Laporan Reuters yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (3/1/2025) menyebut Tesla Inc yang mempunyai gigafactory di Shanghai, Cina, itu mengaku berhasil menjual 657.000 lebih mobil listrik buatannya di Negeri Tirai Bambu itu. “Jumlah ini naik 8,8 persen (dibanding tahun 2023) dan (mengantarkan penjualan di Cina) ke rekor tertinggi,” bunyi keterangan Tesla Inc di Cina.
Sepanjang Desember saja, penjualan Tesla di negara yang merupakan pasar mobil terbesar di dunia ini melonjak 12,8 persen dibanding bulan November. Totalnya 83.000 unit.
Namun, di pasar luar Cina, pada tahun 2024 itu penjualan mobil Tesla menyusut 1,1 persen dibanding tahun 2023. “Tidak mencapai prediksi CEO (Chief Executive Officer, Tesla) Elon Musk sebelumnya,” tulis Reuters.
Pengurangan subsidi untuk mobil listrik di Eropa, peralihan penggunaan ke mobil hybrid dari mobil listrik karena mobil hybrid berbanderol lebih murah, serta semakin ketatnya persaingan global erutama dari BYD (Build Your Dreams), menjadi penghambat penjualan tersebut.
Meski begitu, dengan total penjualan mobil listrik murni (BEV) sebanyak 1,79 juta unit, Tesla masih unggul tipis dari BYD yang menjual bEV sebanyak 1,76 juta unit di tahun tersebut. Padahal penjualan BYD itu sudah naik 12,1 persen dibanding tahun 2023.
Secara total (penjualan mobil hybrid, plug-in hybrid, dan BEV), BYD yang memimpin persaingan dengan mendiskon harga BEV seri Dynasty dan Ocean serta beberapa mobil plug-in hybrid-nya membukukan kenaikan penjualan kendaraan penumpang hingga 41 persen. Jumlahnya mencapai 4,25 juta unit, dengan 417.204 unit terjual di luar Cina.
“Namun, penjualan mobil BYD di luar negeri (di luar Cina) itu gagal mencapai target yang ditetapkan untuk tahun 2024 yang sebanyak 450.000 unit. Ini dikarenakan harus menghadapi tarif tambahan sebesar 17 persen dari tarif terendah yang ditetapkan Uni Eropa (UE) untuk mobil listrik Cina atau yang diekspor dari Cina,” sebut Reuters.
Di pasar luar negeri, mobil BYD laris manis di Brasil, dimana dari lima mobil yang terjual di luar negeri satu unit dibukukan di Negeri Samba itu. Tetapi kini, BYD dan kontraktornya Jinjiang Group di Brasil menghadapi penyelidikan oleh otoritas setempat terkait kondisi pekerja di lokasi konstruksi pabrik BYD setempat. (Anp/Aa)