Bisnis

Subaru Aktif Lagi di RI Saat Penjualan di Jepang dan AS Lemot

×

Subaru Aktif Lagi di RI Saat Penjualan di Jepang dan AS Lemot

Share this article
Subaru Forester generasi kelima atau versi paling anyar - dok.Edmunds

Jakarta, Mobilitas – Agen Pemegang Mereka (APM) baru Subaru di Indonesia – yakni PT Plaza Auto Mega – Rabu (18/5/2022) secara resmi aktif memulai kembali penjualan mobil Subaru di Tanah Air dengan meluncurkan SUV Subaru Forester terbaru atau generasi kelima. Sebelumnya, Subaru di Indonesia diageni oleh PT Motor Image Indonesia.

Namun, PT Motor Image Indonesia itu terbelit masalah hukum terkait perpajakan pada tahun 2013 dan berujung berhentinya penjualan mobil-mobil Subaru secara total pada tahun 2016 lalu. Kini, PT Plaza Auto Mega mencoba memulai babak baru kiprah merek tersebut di Tanah Air.

Mobil yang disodorkan ke konsumen Indonesia sebagai awal kiprah baru itu adalah Subaru Forester. All New Subaru Forester ini, kata Chief Operating Officer PT Plaza Auto Mega Arie Christopher Setiadharma, diluncurkan bertepatan dengan ulang tahun keberadaannya di pasar global yang ke-25 tahun.

Interior bagian depan All New Subaru Forester – dok.Car Expert

“Dan kita mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan versi terbaru model year 2022 yang juga baru saja diperkenalkan di berbagai belahan dunia pada awal tahun ini, tidak berselang lama untuk Indonesia,” papar dia di Flagship Dealer Plaza Subaru Alam Sutera, Tangerang Selatan, Rabu (18/5/2022).

Ada dua tipe All New Subaru Forester yang disajikan, yakni Subaru Forester 2.0i L dan Subaru Forester 2.0i S EyeSight yang diimpor secara utuh utuh dari Jepang. Keduanya dibekali mesin naturally aspirated boxer empat silinder berkubikasi 1.998 cc yang menyemburkan tenaga 152 hp dengan torsi 196 Nm.

Mobil dengan transmisi otomatis CVT Lineartronic 6 tingkat percepatan ini dibanderol mulai Rp 570 juta hingga Rp 650 juta. Harga tersebut on the road DKI Jakarta.

All New Subaru Forester terbaru atau generasi kelima yang diluncurkan di Indonesia oleh Subaru Indonesia atau PT Plaza Auto Mega- dok.Istimewa

Kembali aktifnya Subaru di Indonesia bertepatan dengan kinerja penjualannya di dua pasar utamanya yakni Jepang dan Amerika Serikat (AS) melambat alias lemot. Data penjualan di

Asosiasi Dealer Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA) yang dinukil Mobilitas, Rabu (18/5/2022) menunjukkan penjualan Subaru di Jepang selama Januari – April tahun ini hanya 33.516 unit alias ambrol 24,7 persen dibanding periode sama tahun 2021.

Sementara di Amerika Serikat pada saat yang sama, penjualan Subaru tercatat sebanyak 178.094 unit. Seperti dirilis Carsales Base, jumlah ini merosot 19,7 persen.

Logo Subaru – dok.Top Car News Network

Jejak di Indonesia
Sebelumnya, Subaru berikut layanan purna jualnya di Indonesia berada di bawah payung perusahaan PT Motor Image Indonesia. Agen pemegang merek Subaru itu menjajakan sejumlah model, antara lain Subaru Forester, Exiga, hingga Subaru Impreza.

Namun, APM ini terbelit masalah perpajakan. Akibatnya, ratusan unit mobil Subaru disita aparat sebab dinyatakan terkait dengan kasus pemalsuan pajak dokumen impor Subaru pada tahun 2013.

Selain aset berupa mobil, negara juga menyita aset lain yang tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Batam, Malang, Surabaya, Denpasar, dan Tangerang. Setelah kasus itu, aktifitas penjualan mobil Subaru di Indonesia masih terjadi meski surut dari hari ke hari, hingga benar-benar berhenti total tahun 2016.

Ilustrasi – dok.Subaru

Data di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dinukil Mobilitas, Rabu (20/4/2022) menunjukkan penjualan Subaru Impreza ke diler (wholesales) sepanjang tahun 2014 tercatat sebanyak 57 unit. Kemudian di tahun 2015 sebanyak 10 unit.

Kemudian wholesales Subaru Legacy pada tahun 2014 hanya sebanyak 57 unit. Tahun berikutnya ambles menjadi 19 unit, bahkan sepanjang tahun 2016 cuma 2 unit.

Adapun Subaru Forester merupakan produk global, termasuk dijual di Asia Tenggara, salah satunya di Thailand. Data penjualannya yang dikutip Asia Business Journal menunjukkan, di Negeri Gajah Putih itu, pada tahun 2016 mencapai 1.411 unit.

Ilustrasi, Subaru Forester 2021 – dok.Car and Driver

Tahun berikutnya ambrol menjadi 939 unit, bahkan di tahun 2018 kembali ambrol lebih parah karena hanya 670 unit yang terjual. Lalu, di tahun 2019 meningkat menjadi 1.650 unit, dan tahun berikutnya naik lagi menjadi 1.902 unit.

Sedangkan di 2021 hingga bulan Oktober, total penjualannya sebanyak 1.360 unit. Jumlah ini dibukukan pada bulan Januari sebanyak 268 unit, Februari 200 unit, Maret 175 unit, April 137 unit, Mei 167 unit, Juni 129 unit, Juli 52 unit, Agustus 93 unit, September 85 unit, dan Oktober 54 unit. (Jep/Aa)