Jakarta, Mobilitas – Berdasar PP Nomor 74 Tahun 2021 mobil murah ramah lingkungan (LCGC) dikenai PPnBM 3%.
Sebelum Peraturan Pemerintah (PP) yang ditetapkan sejak Oktober 2021 itu, LCGC dibebaskan dari Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) tersebut. Kebijakan ini berlaku mulai Januari 2022.
Namun, meski telah dikenai PPnBM, nyatanya mobil ini masih banyak dibeli oleh konsumen di Tanah Air. Data penjualan di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dinukil Mobilitas, Senin (26/9/2022) menunjukkan, sepanjang Januari – Agustus tahun ini total penjualan LCGC ke diler (wholesales) mencapai 110.195 unit.
Jumlah ini naik 14,9% dibanding wholesales delapan pertama di 2021. Saat itu, total penjualan ke diler itu masih sebanyak 95.919 unit.
Pada saat yang sama, penjualan unit ke konsumen (ritel) juga meningkat. Totalnya, mencapai 109.109 unit alias menanjak 18% dibanding jumlah penjualan ritel yang dikoleksi LCGC selama Januari – Agustus tahun lalu yang sebanyak 92.090 unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Senin (26/9/2022) menyebut, moncernya penjualan LCGC disebabkan beberapa hal. Pertama, daya beli masyarakat yang terbanyak masih di mobil berbanderol Rp 300 juta ke bawah.
“Dan mobil yang terjangkau daya beli itu adalah LCGC dan mobil kategori Low (baik Low MPV maupun Low SUV). Dan sebab kedua, karena di tahun ini LCGC masih mendapatkan potongan tarif PPnBM,” kata Jongkie.
Berdasar PMK Nomor 5/PMK.010/2022 ditetapkan Januari – Maret PPnBM LCGC hanya 1%, kemudian di April – Juni sebesar 2%, dan periode setelahnya baru penuh 3%. “Tetapi faktor pemicu orang membeli LCGC saat ini adalah, fakta harga BBM yang naik. Apalagi, ada wacana untuk membatasi pembelian BBM jenis tertentu (Pertalite) untuk mobil bermesin di atas 1.500 cc,” tandas Jongkie.
Karena faktor itu pula, pembeli LCGC kini bukan orang yang pertama membeli mobil saja, tetapi juga orang-orang yang telah memiliki mobil. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id