Sudah Doping Diskon PPnBM, Penjualan Toyota Sienta Landai Saja

Toyota Sienta terbaru - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Toyota yang di Indonesia dijajakan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) adalah merek yang paling banyak menikmati insentif perpajakan berupa diskon tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) termasuk diskon tarif sebesar 100%.

Kenikmatan yang dicecap sejak Maret 2021 itu bertambah nikmati karena melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 120/PMK 010/2021,pemerintah memperpanjamgnya hingga akhir Desember 2021.

Mobil yang mendapatkan fasilitas empuk ini adalah mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc yang diproduksi di dalam negeri dengan kandungan local purchase minimal 70%. Adapun mobil Toyota yang berhak mendapatkannya adalah Toyota Yaris, Vios, Sienta, Avanza, Rush, dan Toyota Raize.

Formasi jok Toyota Sienta – dok.Toyota

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan banyak manfaat dari kebijakan tersebut yang dirasakan industri maupun masyarakat. “Relaksasi PPnBM DTP, menunjukkan telah mampu memberikan dampak signifikan, dalam pemulihan sektor industri otomotif , dan meningkatkan kepercayaan pelaku industri,” ucap Menperin dalam Gaikindo International Automotive Conference (GIAC), belum lama ini.

Bahkan dia menyebut berkat potongan tarif pajak itu kegairahan konsumen membeli baru juag meningkat. Buktinya, kata Agus, sepanjang Januari hingga Agustus penjualan meningkat hingga 64%.

Mendengar informasi kenaikkan penjualan mobil ini, sangat menarik untuk mencermati kinerja penjualan mobil Toyota yang menikmati fasilitas ini. Khususnya Toyota Sienta, sebab MPV ini melenggang sendirian di Indonesia tanpa pesaing setelah Honda Freed pamit dan hengkang.

Tampilan belakang Toyota Sienta – dok.Auto2000

Penjualan tetap lembek
Ternyata, fakta berbicara, penjualan Toyota Sienta masih tetap saja lembek meski telah “doping” insentif diskon tarif PPnBM. Penjualannya ke konsumen (ritel) sepanjang Januari – September tahun 2021 ini masih saja landai yakni meski setelah diskon diberikan ada kenaikan namun tak signifikan.

Data yang dihimpun Mobilitas dari laporan penjualan ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan di sembilan pertama hanya sebanyak 603 unit. Padahal di kurun waktu yang sama pada tahun 2020 mencapai 729 unit.

Bukti masih landainya penjualan ritel Sienta bisa dilihat dari rincian data penjualan ritel selama sembulan pertama di 2021 dan di tahun 2020. Sepanjang Januari – September 2021 rincian penjualannya di Januari 25 unit, Februari 27 unit, Maret 93 unit, April 73 unit, Mei 121 unit, Juni 34 unit, Juli 71 unit, Agustus 101 unit, dan September 48 unit.

Toyota Sienta – dok.Istimewa

Sementara selama kurun waktu yang sama di tahun 2020, dengan total penjualan ritel 729 unit rincian bulannya sebagai berikut: Januari 157 unit, Februari 145 unit, Maret 104 unit, April 52 unit, Mei 45 unit, Juni 65 unit, Juli 67 unit, Agustus 50 unit, dan September 44 unit.

Dari data riil penjualan ritel ini bisa dilihat meski di bulan April hingga September ada kenaikan penjualan di beberapa bulan namun jumlahnya tak memecahkan rekor penjualan bulanan selama tahun 2020. Walhasil, ini yang membuat secara total penjualan di sembilan pertama tahun ini masih lembek.

Sekadar informasi total penjualan ritel Toyota Sienta di periode Januari hingga November 2019 mencapai 2.205 unit. Sedangkan di kurun waktu yang sama pada tahun 2020 jeblok menjadi 867 unit.

Tampilan bagian belakang Toyota Sienta – dok.Istimewa

Pertanyaannya akankah Toyota Sienta mampu memecahkan rekor penjualannya di tahun 2019 setelah mendapat “doping” diskon PPnBM?. (Din/Aa)

 

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id